MarketNews.id-Bank SMBC Indonesia (BTPN), membukukan pertumbuhan kredit sebesar 16,5 persen secara tahunan menjadi Rp169,23 triliun pada tahun 2024.
Peningkatan kredit diikuti dengan memburuknya rasio kredit bermasalah. NPL gross bengkak menjadi 1,38 persen dari 1,23 persen pada akhir tahun 2023. NPL Net turut bengkak menjadi 0,45 persen dari 0,41 persen.
Hasilnya, pendapatan bunga bersih meningkat 26,6 persen secara tahunan menjadi Rp15,24 triliun.
Walau beban operasional lainnya bengkak 25,8 persen secara tahunan menjadi Rp10,793 triliun, tapi laba operasional tetap naik 28,4 persen secara tahunan menjadi Rp4,446 triliun. Sejalan, laba periode berjalan sebelum pajak tumbuh 19,4 persen secara tahunan menjadi Rp4,12 triliun.
Selanjutnya, Direktur Utama BTPN, Henoch Munandar melaporkan laba bersih sebesar Rp2,812 triliun pada tahun 2024. Hasil itu tumbuh 19,2 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp2,358 triliun.
Namun laba per saham dasar turun ke level Rp279 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp293 per helai.
Pasalnya, jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang digunakan sebagai penyebut dalam perhitungan laba per saham naik menjadi 10.087.089.587 lembar dari 8.056.720.684 helai.
Pada sisi lain simpanan nasabah meningkat 12,1 persen secara tahunan menjadi Rp121,2 triliun pada akhir tahun 2024.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit BTPN dikutip Senin 3 Maret 2025.
Adapun rasio keuangan penting lainnya; KPMM 27,99 persen; ROA 1,41 persen; ROE 7,02 persen; BOPO 83,65 persen; dan LDR 131,24 persen.
Abdul Segara