MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Perusahaan BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ), yang menghadapi masalah keuangan hingga sahamnya dihentikan sementara atau suspend oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) kian bertambah jumlahnya.
Terbaru, BEI mengembok di seluruh pasar saham Wijaya Karya (WIKA) sejak pra pembukaan perdagangan Selasa 18 Februari 2025.
Pasalnya, emiten karya tersebut gagal bayar pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (SMWIKA02ACN2) senilai Rp412,9 miliar.
Lalu, Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (WIKA02ACN2) senilai Rp593,95 miliar. yang jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2025.
“Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha WIKA,” tulis manajemen BEI.
Selain WIKA, saham Waskita Karya (WSKT) telah masuk kelompok saham suspen menahun. Jelasnya, WSKT mengalami suspen sejak 8 Mei 2023. Bila hingga Mei 2025, kondisi keuangan WSKT tak membaik yang ditunjukan dengan pelepasan status suspendnya, maka BEI sudah bisa mempertimbangkan untuk mendepak WSKT dari papan perdagangan bursa.
INAF, saham perusahaan farmasi BUMN juga telah mengalami suspen awal Juli 2024. Lalu, PPRO, saham anak usaha PTPP bergerak dibidang properti telah disuspend sejak 15 Oktober 2024.
Semakin banyaknya emiten BUMN kena suspend oleh BEI, bisa jadi salah satu indikator penilaian buat Pemerintah untuk memperbaiki kinerja usaha BUMN.
