MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Triputra Agro Persada (TAPG), membukukan pertumbuhan pendapatan 16,16 persen secara tahunan menjadi Rp9,671 triliun pada tahun 2024.
Bila dirinci, penjualan produk sawit dan turunannya tumbuh 16,14 persen secara tahunan menjadi Rp9,64 triliun. Senada, penjualan produk karet dan turunannya meningkat 31,8 persen secara tahunan menjadi Rp30,685 miliar.
Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 2,6 persen secara tahunan menjadi Rp5,948 triliun. Sehingga laba kotor naik 67,8 persen secara tahunan menjadi Rp3,722 triliun.
Bahkan, laba usaha melonjak 121,8 persen secara tahunan menjadi Rp3,044 triliun.
Salah satu pos pengungkitnya, TAPG meraih keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis senilai Rp208,4 miliar. Sedangkan tahun 2023 pos ini mencatat kerugian Rp19,721 miliar.
Seirama, laba sebelum pajak penghasilan melonjak 102,2 persen secara tahunan menjadi Rp3,926 triliun. Walau beban pajak penghasilan bengkak 145,8 persen secara tahunan menjadi Rp686,3 miliar. Tapi laba tahun berjalan tetap naik 95,1 persen secara tahunan menjadi Rp3,24 triliun.
Selanjutnya, Presiden Direktur TAPG, Tjandra Karya Hermanto melaporkan laba bersih Rp3,12 triliun pada tahun 2024. Hasil itu naik 95 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp1,608 triliun.
Sehingga laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkerek ke level Rp157 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp81 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan TAPG tahun 2024 telah audit dikutip Jumat 28 Februari 2025. Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 0,55 persen secara tahunan menjadi Rp11,276 triliun.
TAPG kemudian melaporkan meraih dividen senilai Rp500 miliar dari anak usahanya, Union Sampoerna Triputra Persada pada tanggal 26 Februari 2025.
Abdul Segara
