MarketNews.id- Bank Danamon Indonesia (BDMN), membukukan pertumbuhan pendapatan bunga bersih 2,54 persen secara tahunan menjadi Rp15,604 triliun pada tahun 2024. Ditambah pendapatan operasional lainnya meningkat 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,626 triliun.
Namun beban operasional bengkak 8,8 persen secara tahunan menjadi Rp15,991 triliun. Dampaknya, pendapatan operasional bersih tergerus 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp4,24 triliun.
Sehingga laba sebelum pajak penghasilan turun 10,8 persen secara tahunan menjadi Rp4,183 triliun. Walau pajak penghasilan menyusut 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp892,69 miliar.
Akhirnya, Direktur Utama BDMN, Daisuke Ejima melaporkan laba bersih Rp3,179 triliun pada tahun 2024. Hasil itu merosot 9,24 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp3,503 triliun.
Akibatnya, laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level Rp325,3 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp358,51 per helai.
Berdasarkan laporan keuangan BDMN tahun 2024 telah audit, tertera pinjaman yang diberikan Rp148,7 triliun, Angka itu tumbuh 8,8 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp136,3 triliun.
Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga meningkat 8,7 persen secara tahunan menjadi Rp149,85 triliun. Sehingga aset bertambah 9,5 persen secara tahunan menjadi Rp242,33 triliun pada akhir tahun 2024.
Abdul Segara