MarketNews.id- Kawasan Industri
Jababeka (KIJA), memasang target penjualan pemasaran tahun 2025 sebesar Rp3,5 triliun.
Penopang dari target itu, penjualan tanah matang dan produk industri Cikarang & lainnya sebesar Rp1,25 triliun. Lalu lahan matang lainnya sebesar Rp800 miliar. Kemudian produk residensial dan komersial sebesar Rp450 miliar (termasuk Perusahaan Patungan). Sisanya sebesar Rp2.25 triliun berasal dari Kendal, yang seluruhnya merupakan produk industri.
Sementara itu KIJA melaporkan penjualan pemasaran real estat (marketing sales) Rp3,19 triliun sepanjang tahun 2024 atau meningkat 28 persen dibandingkan target awal Rp2,5 triliun.
“Pencapaian penjualan akhir ini melebihi target yang telah direvisi sebesar 6 persen dan melampaui 44 persen dari marketing sales tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp2,21 triliun,” tulis Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda dalam keterangan resmi, Jumat 21 Februari 2025.
Bila dirinci, marketing sales dari Cikarang mencapai Rp942,9 miliar (meningkat 3 persen dibandingkan tahun 2023) dari lahan seluas 15,4 hektar.
Pencapaian ini terutama berasal dari penjualan tanah matang kawasan industri senilai Rp478,7 miliar dengan lahan seluas 11,9 hektar.
Sementara untuk produk tanah dan bangunan sebesar Rp464,2 miliar, berasal dari bangunan pabrik (Standard Factory Building) dan produk residential komersial masing-masing sebesar Rp215,4 miliar dan Rp248,8 miliar.
Perlu diketahui, dari kawasan industri yang totalnya mencapai Rp694miliar berasal dari investor domestik 78 persen dan sisanya 22 persen berasal dari investor asing, terutama dari China.
Penjualan tunggal terbesar seluas 4 hektar kepada sebuah perusahaan Indonesia di sektor data center. Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp2,14 triliun dari 135,9 hektar lahan di tahun 2024, meningkat sekitar 73 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,24 triliun.
Di Kendal, investor asing seperti dari Hong Kong, China, dan Korea Selatan mendominasi dengan kontribusi nilai sebesar 91 persen di tahun 2024, sedangkan investor domestik menyumbangkan sisanya sebesar 9 persen.
Dua pembeli lahan terbesar di Kendal pada tahun 2024 adalah perusahaan asal China dari sektor industri ban dan otomotif, yang masing-masing membeli lahan seluas 49 hektar (dalam 2 transaksi terpisah) dan 12,7 hektar.
Terakhir, Tanjung Lesung dan produk lainnya menambahkan marketing sales sebesar Rp101,9 miliar pada tahun 2024, meningkat 77 persen dibandingkan tahun 2023.
Abdul Segara