MarketNews.id- Nirwan Dermawan Bakrie, melalui Zurich Assets International Ltd dan Goldwave Capital Limited tetap menjadi pengendali Darma Henwa (DEWA) setelah pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(PMTHETD) atau private placement.
Seperti diketahui, tiga kreditur usaha DEWA dengan total nilai tagihan senilai Rp1,412 triliun akan menjadi penyerap 3.954.823.266 lembar saham baru dengan konversi Rp75 per helai.
Rinciannya, Madhani Talatah Nusantara akan menukar piutang senilai Rp756,99 miliar dengan 10.093.210.520 saham biasa Seri B atau 24,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh DEWA.
Dengan demikian perusahaan milik David Ronaldson menjadi pemegang saham mayoritas DEWA.
Andhesti Tungkas Pratama juga ikut menukar tagihan senilai Rp358,92 miliar dengan 4.785.666.666 saham biasa Seri B atau 11,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh DEWA.
Sedangkan porsi saham Goldware Capital Limited menyusut menjadi 9,38 persen setelah private placement dari posisi saat ini sebesar 17,46 persen.
Demikian juga dengan porsi saham Zurich Asset International ltd turun jadi 6,18 persen dari 11,5 persen.
Antareja Mahada Makmur belakangan turut mengubah tagihan Rp296,61 miliar dengan 3.954.823.266 lembar saham atau 9,72 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh DEWA.
“Namun demikian para Kreditur telah menyatakan tidak akan melakukan pengendalian DEWA. Dengan demikian tidak terdapat perubahan pengendalian dalam Perseroan setelah Rencana PMTHMETD dilaksanakan,” tulis manajemen DEWA dalam keterangan resmi, Selasa 11 Februari 2025.
Rencana ini dapat berjalan bila mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) pada tanggal 13 Februari 2025.
Bila semua rencna ini berjalan, maka rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio atau DER) Perseroan akan membaik dimana DER per 30 September 2024 yang sebelumnya 1,32x menjadi 0,62x.
Abdul Segara