MarketNews.id-Bukit Makmur Mandiri Utama akan menambah utang Delta Dunia Makmur (DOID) sebesar Rp2 triliun dari hasil penerbitan penawaran Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 (Sukuk).
Direktur Delta Dunia Group, Iwan Fuad Salim, mengatakan penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 sebagai langkah mendiversifikasi sumber pendanaan sekaligus meningkatkan kemampuan operasional.
”Penawaran Sukuk ini semakin memperkuat kredibilitas dan kemampuan kami untuk mendapatkan sumber pendanaan yang beragam untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.”kata dia dalam siaran pers, Senin 24 Februari 2025.
Ditambahkan, Direktur BUMA, Silfanny Bahar bahwa dana dari Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 akan dialokasikan secara strategis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang BUMA di Indonesia.
” 50 persen untuk belanja modal, khususnya alat berat, dan 50 persen untuk modal kerja. Inisiatif ini memperkuat ketahanan finansial sekaligus memastikan efisiensi operasional,” jelas dia.
Ia bilang, BUMA berkomitmen memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya secara keseluruhan. Dengan strategi yang terarah dalam ekspansi ke kepemilikan tambang, komoditas, serta diversifikasi sumber pendanaan.
” Kami tetap yakin dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan.”ujar Bahar.
Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 ditawarkan dalam tiga seri: Seri A dengan jangka waktu 370 hari, Seri B dengan jangka waktu 3 tahun, dan Seri C dengan jangka waktu 5 tahun, terhitung sejak tanggal emisi.
Pembayaran Imbalan Ijarah dilakukan setiap triwulan, dimulai pada 20 Juni 2025, dengan pembayaran Sisa Imbalan Ijarah pada saat jatuh tempo pada Maret 2026, 2028, dan 2030.
Surat utang dengan peringkat A+ Syariah dari Pefindo) dan Fitch Ratings memasuki masa bookbuilding berlangsung dari 24 Februari hingga 7 Maret 2025.
Sebagai penjamin pelaksana emisi terdiri dari BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Sucor Sekuritas, dengan Bank Rakyat Indonesia sebagai wali amanat.
Abdul Segara