MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Manajemen Petrindo Jaya Kreasi, emiten perusahaan tambang baru bara milik Prajogo Pangestu menduga kabar mulai diproduksi batu bara metalurgi dan pembiayaan perbankan menjadi sentiment positif penggerak saham perusahaan.
Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya menyampaikan komitmen manajemen untuk senantiasa mematuhi seluruh ketentuan peraturan yang berlaku, termasuk menyampaikan seluruh informasi material yang berkaitan dengan kegiatan dan proyek yang sedang atau akan dilaksanakan oleh Perseroan.
“Menurut pendapat Perseroan, informasi material yang telah disampaikan melalui beberapa Keterbukaan Informasi mengenai, antara lain, dimulainya produksi Batubara Metalurgi oleh salah satu anak usahaumindo Daya Karunia serta dukungan keuangan dari perbankan yang diterima Perseroan, memberikan indikasi positif mengenai kinerja yang terus meningkat secara konsisten,” tulis Maylando sebagai tanggapan atas pertanyaan BEI, Jumat 10 Januari 2025.
Ia menduga kabar tersebut ditanggapi secara baik oleh pasar yang tercermin dari peningkatan harga saham dalam beberapa waktu terakhir.
Terkait status UMA (Unusual Market Activity) yang melakat pada CUAN ,dia menyambut baik langkah BEI karena dinilai telah melaksanakan tugas pengawasan. Hal itu juga dilakukan sebagai bentuk perlindungan kepada seluruh investor di pasar modal.
Sebelumnya, CUAN mengumumkan Daya Bumindo Karunia (DBK) telah memproduksi batu bara metalurgi di area operasional di Kalimantan Tengah per Desember 2024.
Direktur Utama Petrindo, Michael mengabarkan bahwa saat ini, DBK juga sedang melakukan integrasi fasilitas produksi melalui pembangunan fasilitas kantor, gudang penyimpanan bahan bakar, tempat tinggal karyawan serta fasilitas prasarana jalan tambang DBK sepanjang ±149 KM yang menghubungkan area operasional DBK dengan lokasi intermediate stockpile.
CUAN telah menunjuk Petrosea untuk membangun infrastruktur pendukung lainnya kepada DBK, seperti pembangunan camp karyawan, kantor, gudang, fuel storage dan jetty, serta jasa pertambangan yang mencakup aktivitas overburden removal dan coal production.
Menariknya, seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas ini didanai oleh fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia (BBNI) senilai Rp2,427 triliun yang telah diperoleh pada 23 Desember 2024.
Abdul Segara
