Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / DEWA Akan Revisi Target Kinerja 2024, Imbas Keterlambatan Pembiayaan

DEWA Akan Revisi Target Kinerja 2024, Imbas Keterlambatan Pembiayaan

MarketNews.id-Buat perusahaan publik, rencana kerja mutlak diperlukan buat jadi tolok ukur keberhasilan sebuah usaha. Rencana bisnis ini juga jadi salah satu bahan pertimbangan pemegang saham untuk menilai apakah perusahaan memiliki progres usaha atau sebaliknya.

PT Darma Henwa Tbk (DEWA), harus merevisi target usaha 2024 lantaran tertundanya pencairan pembiayaan yang berdampak tidak terpenuhi rencana awal DEWA.

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menyatakan akan merevisi target kinerja di tahun 2024 karena adanya keterlambatan pencairan pembiayaan untuk investasi mesin produksi/alat kerja.

Berdasarkan keterbukaan informasi publik perseroan yang disampaikan di laman BEI, belum diketahui pasti seberapa besar revisi target kinerja yang akan diputuskan manajemen. Namun, yang pasti keterlambatan pendanaan berpengaruh besar terhadap produktivitas perseroan.

“Di akhir tahun 2023 kami sudah membuat perencanaan untuk tahun 2024 agar sudah mendapatkan pendanaan dan peralatan baru, namun ternyata terjadi keterlambatan pendanaan,” kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan DEWA, Ahmad Hilyadi dalam keterangannya, Senin 9 Desember 2024.

Mengacu pada laporan kinerja perseroan hingga semester I 2024, terjadi penurunan pendapatan sebesar 19,4 persen yoy menjadi Rp2,9 triliun dari semula Rp3,6 triliun. Meski begitu laba bersih yang dibukukan naik 10,9 persen yoy dari Rp12,8 miliar menjadi Rp14,2 miliar.

“Untuk saat ini peralatan baru sudah datang dan diharapkan dapat meningkatkan produksi perseroan,” ulasnya.

Untuk mendukung kinerja perseroan di tahun 2025, manajemen melakukan berbagai upaya efisiensi yang ketat. Sementara terkait dengan laporan kinerja keuangan hingga periode September 2024 belum dapat dirilis karena masih dalam proses audit.

Check Also

Bank BCA Akhirnya Siapkan Dana Rp1 Triliun Buat Buyback Sahamnya Dari Pasar

MarketNews.id- Bank Central Asia (BBCA), alokasikan kas sebesar Rp1 triliun guna mewujudkan terciptanya kegiatan pasar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *