MarketNews.id-Bumi Resources Minerals (BRMS) memiliki kandungan emas lebih tinggi pada tambang emas anak usahanya Citra Palu Mineral.
Direktur Utama BRMS, Agus projosasmito mengatakan, kandungan emas yang lebih tinggi dari cadangan mineral bawah tanah memberikan indikasi yang baik terhadap kenaikan kinerja produksi Perusahaan di masa mendatang.
“Kami berharap untuk dapat segera melakukan penambangan atas cadangan mineral bawah tanah di Palu,”terang dia dalam keterangan resmi dikutip Rabu 11 Desember 2024.
Fakta itu didasarkan laporan konsultan tambangnya, AMC Consultant dari Perth, Australia,terkait cadangan mineral dari lokasi tambang River Reef dan Hill reef di Poboya, Palu.
Laporan tersebut diterbitkan setelah diselesaikannya aktivitas pengeboran di kedua lokasi tambang tersebut berdasarkan standar JORC (Joint Ore Reserves Committee).
Cadangan mineral dari laporan tersebut menunjukan rata-rata kadar emas sebesar 3,2 g/t dengan total kandungan emas sebesar 3,54 juta oz.
Mayoritas (85 persen ) dari kandungan emas tersebut berasal dari prospek penambangan bawah tanah dengan kadar emas sebesar 4,9 g/t di lokasi tambang River Reef (Poboya, Palu, Citra Palu Minerals (CPM)
CPM juga baru saja menunjuk Macmahon Indonesia (“MMI”) sebagai kontraktor tambang di proyek tambang emas Poboya di Palu.
MMI merupakan anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, perusahaan dengan pengalaman luas di penambangan terbuka dan bawah tanah yang mana sahamnya tercatat di Bursa Efek Australia.
CPM bersama dengan MMI berharap untuk dapat memproduksikan sumberdaya & cadangan mineralnya di masa mendatang.
CPM juga merekrut beberapa mining engineer dengan spesialisasi pada penambangan bawah tanah, seperti Robert Gelson (Australia), Tutus Djama, dan Budi Halim.
Para mining engineer ini memberikan nilai tambah dari pengalaman mereka sebelumnya di perusahaan- perusahaan multinasional, seperti Rio Tinto, Newcrest Mining, Barrick Gold, dan lain-lain.
Abdul Segara