MarketNews.id-Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), di tahun 2025 mendatang tetap optimistik jumlah emiten baru masuk Bursa ditargetkan sebanyak 66 perusahaan. Optimisme ini bisa dibilang konservatif mengingat tahun tahun sebelumnya pertumbuhan rata rata emiten baru sebesar 10 persen.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan, pada tahun depan jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa sebanyak 66 emiten baru atau meningkat 61 persen dibandingkan dengan realisasi di 2024 yang hanya 44 emiten.
Direktur Utama BEI, Iman Racman mengatakan, untuk sepanjang 2025 BEI menargetkan pencatatan 407 Efek baru, yang terdiri dari saham, EBUS , Waran Terstruktur dan KIK.
“Untuk saham targetnya 66 IPO baru, dengan target pertambahan investor baru di 2025 sebanyak 2 juta investor,” katanya di Gedung BEI Jakarta, Senin 30 Desember 2024.
Dia menyampaikan, sepanjang tahun ini jumlah pencatatan perdana saham hanya dilakukan oleh 41 emiten atau merosot 48 persen dibandingkan 2023 yang mencapai 79 Perusahaan Tercatat.
Dengan adanya penambahan 41 emiten tersebut, maka hingga akhir tahun ini sudah ada 943 Perusahaan Tercatat di BEI.
Lebih lanjut Iman mengatakan, saat ini masih terdapat 21 perusahaan yang berada di pipeline IPO, sehingga BEI optimistis target penambahan jumlah Perusahaan Tercatat untuk tahun depan bisa tercapai.
“Pada 2023, jumlah Perusahaan Tercatat yang sebanyak 79 emiten itu merupakan IPO tertinggi,” imbuhnya.
Iman mengatakan, pada tahun depan BEI meyakini jumlah investor di pasar modal bisa bertambah 2 juta single investor identification (SID).
Hingga 27 Desember 2024, jumlah investor di pasar modal mencapai 14,8 juta SID atau meningkat dibandingkan per akhir Desember 2023 sebanyak 12,2 juta SID.