MarketNews.id – Perusahaan milik Franky Oesman Widjaja, Bali Media Telekomunikasi (BMT) selaku pemegang 13,71 persen waran seri III FREN ( Smartfren Telecom) telah menyatakan tidak akan melaksanakan waran menjadi saham.
Langkah serupa di ikuti oleh NivenHoldings Ltd. (“Niven”) selaku pemegang 28,64 persen dari total jumlah waran III FREN.
Hal itu terungkap dalam jawaban manajemen FREN atas pertanyaan BEI, Selasa 24 Desember 2024.
“Sehubungan dengan rencana penggabungan usaha (merger) FREN, ST dan XL, bahwa masing-masing dari Niven dan BMT tidak bermaksud melaksanakan haknya dengan melakukan konversi FREN-W2 yang dimiliki oleh mereka menjadi saham Perseroan,”kutipan jawaban manajemen FREN.
Seperti diketahui, harga pelaksanaan Waran seri III FREN Rp100 per saham. Dalam prospketus awal Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right Issue FREN menulis pelaksanaan waran mulai 28 Oktober 2021 hingga 27 April 2026.
Tapi rencana peleburan saham FREN ke dalam EXCL membuat manajemen mengingatkan pemegang waran III FREN untuk segera menebusnya dalam rentang waktu 3 bulan setelah pengumuman disampaikan tanggal 11 Desember 2024.
Sementara berdasarkan data idxmobile, FREN W2 telah turun 97,06 persen dalam 5 tahun perdagangan bursa.
FREN W2 betah di level Rp1 per helai dalam 1 minggu perdagangan bursa. Sedangkan hingga pukul 14.18 WIB terdapat antrian jual 2,538 juta lot.
Abdul Segara