MarketNews.id-Investor ramai ramai melakukan aksi jual ADRO, saham perusaahan tambang batu bara milik Garibaldi Thohir pada sesi 1, Senin 18 November 2024.
Berdasarkan data idxmobile, ADRO turun 140 poin atau -3,57 persen ke level 3.780 per lembar dengan nilai transaksi Rp529,9 miliar.
Pada saatnya sama, pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ADRO siang ini sepakat tambahan dividen final tunai tahun 2023 sebesar-besarnya sampai dengan USD2,629, miliar.
ADRO berharap pembagian tambahan dividen tunai final agar para pemegang saham Perseroan, atas pilihannya sendiri, dapat berpartisipasi dalam pembelian saham Adaro Andalan Indonesia (“AAI”) melalui pelaksanaan Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham.
Adapun harga yang dibayarkan pemodal ADRO sebesar Volume Weighted Average Price (Harga Rata-Rata Tertimbang) yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham Adaro Andalan Indonesia di bursa.
Sementara ini, Adaro Andalan Indonesia sedang melangsungkan penawaran awal dengan kisaran harga Rp4.590-Rp5.900 per lembar mulai tanggal 12-18 November 2024. Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp3,5 triliun hingga Rp4,5 triliun.
Selanjutnya, RUPSLB ADRO RUPSLB juga menyetujui perubahan nama Adaro Energy Indonesia menjadi AlamTri Resources Indonesia.
Menurut manajemen ADRO, perubahan nama ini merupakan salah satu langkah untuk memperkenalkan identitas baru yang lebih mencerminkan nilai dan visi jangka panjang dalam mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah.
“Setelah pemisahan pilar bisnis pertambangan batu bara termal dan beberapa bisnis pendukungnya melalui pelaksanaan RUPS, Perseroan akan menjadi entitas induk dengan fokus pada bisnis hilirisasi mineral serta energi terbarukan yang akan mendukung transisi energi dan ekonomi hijau Indonesia,” tulis manajemen ADRO.”
Abdul Segara