MarketNews.id- Petrosea (PTRO) tengah mencari modal kerja senilai Rp1,5 triliun dengan menerbitkan obligasi dan sukuk.
Emiten dengan penerima manfaat akhir Prajogo Pangestu itu akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I tahap 1 tahun 2024 senilai Rp1 triliun.
Obligasi ini akan ditawarkan dalam 4 seri dengan masa jatuh tempo 367 hari, 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun.
Secara bersama, emiten jasa pertambangan itu juga menawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I tahap I tahun 2024 dengan sisa imbalan senilai Rp500 miliar. Setali tiga uang, sukuk ini juga ditawarkan dalam 4 seri dengan masa jatuh tempo 367 hari, 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun.
OJK diharapkan menerbitkan pernyataan efektif penawaran pada tanggal 6 Desember 2024. Bila sesuai jadwal itu, bersama 5 penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah akan melakukan penawaran umum pada tanggal 9-10 Desember 2024.
Sementara ini, BCA Sekuritas, Henan Putihrai Sekuritas, BNI Sekuritas, Sucor Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas telah menyatakan kesanggupan penuh penyerapan emisi surat utang dengan peringkat idA+ dan idA+sy dari Pefindo.
Rencananya dana hasil penerbitan surat utang ini untuk modal kerja dengan rincian sekitar 40 persen akan dipergunakan untuk pembelian material dan jasa terkait pembelian material yang bersifat beli putus. Lalu, sekitar 27 persen akan dipergunakan untuk biaya operasi alat berat dan peralatan.
Berikutnya, 25 persen akan dipergunakan untuk biaya-biaya tenaga kerja. Selanjutnya, sisanya akan dipergunakan untuk beban usaha lainnya.
Sedangkan dana hasil penerbitan sukuk untuk modal kerja PTRO melalui proyek-proyek yang dikerjakan pada proyek-proyek pertambangan dan proyek-proyek rekayasa dan konstruksi yang merupakan kegiatan usaha utama.
Patut dicermati, PTRO mencatatkan utang bank jangka pendek senilai USD44,1 juta dan bagian jangka panjang senilai USD10,18 juta per 30 September 2024.
Pada periode yang sama PTRO melaporkan pinjaman jangka panjang senilai USD179,7 juta.
Abdul Segara