MarketNews.id-Adaro Energy Indonesia (ADRO), akan mengirim dividen final tambahan tahun buku 2023 senilai USD2,629 miliar ke Rekening Dana Nasabah (RDN) investornya pada tanggal 6 Desember 2024.
Mengacu komposisi pemegang saham emiten tambang batu bara ini, maka Garibaldi Thohir akan mendapat USD169,04 juta sebagai buah kepemilikan 6,43 persen pada ADRO.
Lalu, Edwin Soeryadajaja akan menerima USD89,911 juta sebagai hasil investasi 3,42 persen. Kemudian TP Rachmat akan mengempit USD69,4 juta sebagai hasil kepemilikan 2,64 persen.
Investor ritel yang tergiur akan dividen itu wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) penutupan bursa tanggal 26 November 2024, atau cum dividen pasar reguler dan negosiasi.
Rencana itu tertuang dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 18 Desember 2023 diunggah pada laman BEI, Rabu 20 November 2024.
“Menyetujui penetapan dan penggunaan sebagian dari saldo laba belum dicadangkan Perseroan per 31 Desember 2023 untuk dibagikan sebagai tambahan dividen tunai final kepada seluruh pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebesar besarnya sampai dengan USD2,629 miliar,” kutipan hasil RUPSLB ADRO.
Sayangnya, ADRO belum merinci besaran dividen tambahan final per saham yang akan didapat investor.
ADRO berharap dana pembagian bagian dividen tambahan ini menjadi sumber dana investor untuk membeli saham Adaro Andalan Indonesia.
Adapun harga yang dibayarkan pemodal ADRO sebesar Volume Weighted Average Price (Harga Rata-Rata Tertimbang) yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham Adaro Andalan Indonesia di bursa.
Sementara ini, Adaro Andalan Indonesia telah melangsungkan penawaran awal dengan kisaran harga Rp4.590-Rp5.900 per lembar mulai tanggal 12-18 November 2024. Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp3,5 triliun hingga Rp4,5 triliun.
Abdul Segara