MarketNews.id-Buat perusahaan jasa konstruksi, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus berupaya meraih kontrak kerja guna kelangsungan usaha perusahaan. Salah satu proyek yang baru didapat oleh WSBP adalah pembangunan kampus UNIPI Persis Senilai Rp117 Miliar.
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meraih kontrak baru senilai Rp117 miliar dari Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ). Proyek ini dikeluarkan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat untuk Proyek Pembangunan Universitas Persatuan Islam (UNIPI) PERSIS Bandung.
“Kami selaku penyedia jasa konstruksi pembangunan proyek ini akan berkomitmen penuh dalam memastikan pekerjaan dijalankan dengan tepat waktu, sesuai dengan anggaran yang diberikan, serta dapat menghasilkan bangunan dengan mutu terbaik,” ujar Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto dalam keterangan resminya, Selasa 15 Oktober 2024.
Pada proyek pembangunan yang berlokasi di Desa Margaasih, Kabupaten Bandung ini, WSBP sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab atas berbagai pekerjaan, termasuk pekerjaan persiapan dan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, plumbing, infrastruktur, serta lansekap.
“Strategi sebagai One Stop Solution ini kami canangkan untuk memberikan value terbaik bagi pelanggan kami. Seiring dengan hal tersebut, kami juga senantiasa menghadirkan inovasi yang meningkatkan efisiensi bagi pelanggan kami,” tambah Fandy.
Proyek Pembangunan UNIPI PERSIS ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri. Khususnya dalam memberikan kenyamanan dan fasilitas yang mendukung aktivitas administrasi serta akademik mahasiswa di lingkungan Universitas Persatuan Islam.
Proyek ini menjadi salah satu pencapaian penting dalam memperkuat posisi WSBP sebagai perusahaan yang dipercaya untuk menangani proyek-proyek di sektor pendidikan.
WSBP berkomitmen, untuk menjalankan setiap proyek dengan mengedepankan penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta manajemen risiko yang terukur.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh pekerjaan diselesaikan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi pembangunan infrastruktur nasional,” ulasnya.