MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Pertamina Geothermal Energy(PGEO) mencatatkan pendapatan senilai USD306,02 juta sepanjang 9 bulan tahun 2024, atau menyusut 0,64 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai USD308,19 juta.
Pasalnya, penjualan listrik dari sumur pihak ketiga menyusut 17,4 persen secara tahunan menjadi USD12,812 juta pada akhir September 2024. Tapi penjualan listrik dari sumur sendiri tumbuh 0,2 persen secara tahunan menjadi USD293,2 juta.
Sayangnya, beban pokok pendapatan dan beban langsung bengkak 4,7 persen secara tahunan menjadi USD132,19 juta pada akhir September 2024.
Dampaknya, laba kotor terpangkas 4,4 persen secara tahunan menjadi USD173,8 juta. Senasib, laba usaha terpapas 2,3 persen secara tahunan menjadi USD210 juta. Demikian juga dengan laba sebelum pajak penghasilan yang menciut 2,03 persen secara tahunan menjadi USD193,2 juta.
Namun beban pajak penghasilan turun 7,8 persen secara tahunan menjadi USD59,236 juta. Sehingga laba tahun berjalan merambat 0,3 persen secara tahunan menjadi USD133,97 juta.
Alhasil, Direktur Utama PGEO, Yulfi Hadi melaporkan laba bersih senilai USD133,99 juta pada akhir September 2024. Perolehan itu tumbuh tipis 0,36 persen dibanding periode sama tahun 2023 senilai USD133,5 juta.
Sejalan dengan itu, laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk tetap berada di level USD0,0032 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan anak usaha Pertamina pengelola sumur panas bumi kuartal III 2024 tanpa audit yang diunggah pada laman BEI dikutip Sabtu 26 Oktober 2024.
Sementara itu jumlah kewajiban berkurang 2,8 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi USD964,65 juta pada akhir September 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 0,6 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi USD1,983 miliar pada akhir September 2024.
Abdul Segara
