MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah membangun Jakarta Automated Trading System (JATS) generasi baru guna mengantisipasi lonjakan volume perdagangan dengan semakin banyaknya investor.
Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI, Sunandar menyampaikan, sistem perdagangan baru tersebut sebagai bentuk penyelarasan dengan strategis bisnis terkait peningkatan jumlah permintaan dengan peningkatan jumlah investor dan penawaran dengan peningkatan jumlah emiten BEI.
Selain itu sistem JATS saat ini akan habis masa berlaku keekonomiannya dan sudah mulai tidak mendukung rencana bisnis BEI. Sehingga sistem perdagangan baru tersebut diharapkan akan meluncur pada tahun 2026.
“Dana investasinya jika mengacu pada pengalaman sebelumnya sebesar 11-12 persen dari kas BEI,” kata Sunandar kepada media, Selasa 24 September 2024.
Sebagai gambara BEI mencatatkan kas dan setara kas senilai Rp881,54 miliar pada tahun 2023. Sehingga nilai investasi membangun JATS generasi baru berkisar Rp96,97 miliar hingga Rp105,78 miliar.
Ia bilang kemampuan JATS tersebut jauh diatas sistem JATS saat ini. Misalnya kemampuan proses penawaran jual beli mencapai 50 ribu-100 ribu per detik.
“Kalau JATS sekarang hanya 15 ribu per detik,” ujar dia.
Sunandar menambahkan, kemampuan untuk pertemuan harga atau match trade akan naik 4 kali lipat dari 15 juta per detik.
“Nantinya kemampuan order-nya juga akan lebih tinggi lagi,” kata dia.
Abdul Segara