MarketNews.id- Bursa Efek Indonesia (BEI) percaya diri mencapai target kinerja tahun 2024 baik dari sisi Rata rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar Rp12,25 triliun dan efek baru sebanyak 61 perusahaan tercatat sepanjang tahun 2024.
Direktur Utama Iman Rachman menegaskan tidak akan menurunkan target kinerja RNTH dan jumlah IPO tahun 2024.
“Optimislah kita,” kata dia kepada media, di Jakarta, Rabu 3 Juli 2024.
Namun demikian dia menyampaikan, belum akan meningkatkan target kinerja tahun 2024 karena hingga hingga tanggal 2 Juli 2024 nilai RNTH telah mencapai Rp12,28 trliun. Sedangkan jumlah emiten saham baru telah mencapai 26 perusahaan tercatat dengan total nilai pengalanngan dana Rp4 triliun.
Saat ini masih terdapat 24 calon emiten yang tengah menantikan pernyataan efektif IPO dari OJK.
“Masih belum,” jawab dia ketika ditanya peningkatan target kinerja tahun 2024.
Melihat hal itu, kata dia, BEI juga telah membebaskan biaya transaksi bursa atas produk waran terstruktur sampai dengan Desember 2024.
“kita ingin promote dulu, agar makin banyak waran terstruktur yang diterbitkan AB (Anggota Bursa),” kata dia.
Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memutuskan untuk tidak lagi menarik biaya transaksi atas setiap transaksi reksa dana bursa atau Exchange Trade Fund (ETF) di pasar reguler dan tunai mulai 1 Juli 2024.
Mengutip keputusan bersama itu bahwa kebijakan itu untuk meningkatkan likuiditas perdagangan ETF yang selama ini sepi.
Dijelaskan, BEI dan KSEI membebaskan pungutan biaya transaksi ETF yang dilakukan Anggota Bursa Efek pemegang rekening KSEI.
Selain itu, Dealer Partisipan juga dibebankan dari pungutan biaya transaksi ETF dengan underlying berupa saham dalam rangka memenuhi kewajibannya untuk memasukkan penawaran jual atau permintaan beli secara berkala atas Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa.
Abdul Aziz