MarketNews.id-Kinerja PT Bio Farma Akan Semakin Terpuruk bila mencermati kinerja anak usahanya PT Kimia Farma Dan PT Indo Farma Alami Kinerja Negatif. Setidaknya, peringkat PT Bio Farma akan tertekan yang saat ini berada di posisi idAA dengan prospek Negatif.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai, kinerja keuangan yang buruk pada PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) akan menekan peringkat PT Bio Farma (Persero) yang saat ini berada di level idAA (Double A) dengan prospek Negatif.
Menurut analis PT Peringkat Efek Indonesia (Pefindo) , Yogie Surya Perdana, saat ini profil kinerja keuangan maupun kemampuan membayar utang KAEF dan INAF yang merupakan anak perusahaan Biofarma sedang menjadi sorotan di tengah melambatnya pertumbuhan industri farmasi.
“Atas kinerja keuangan anak perusahaan Biofarma ini tentu dampaknya secara holding, berdasarkan kacamata kredit (pemeringkatan), ini negatif di mata kami,” kata Yogie di Jakarta, Kamis 18 Juli 2024.
Seperti diketahui, selama tiga bulan pertama tahun ini, KAEF menderita rugi bersih Rp102,73 miliar, sehingga per 31 Maret 2024 jumlah defisit emiten farmasi BUMN ini mencapai Rp592,2 miliar atau membengkak 20,99 persen (year-to-date).
Sementara itu, sepanjang 2023 INAF mencatatkan rugi bersih Rp720,99 miliar atau membengkak 57,55 persen (year-on-year), sehingga per 31 Desember 2023 perseroan menderita defisit saldo laba sebesar Rp1,41 triliun.
Selain kinerja keuangan yang buruk, lanjut Yogie, dampak negatif terhadap Biofarma yang bersumber dari kedua anak usahanya tersebut adalah kondisi INAF yang sedang berada dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), sedangkan KAEF sedang menjalani proses restrukturisasi utang dengan kreditur.
Kinerja emiten farmasi milik BUMN ini sudah terkuak dan pihak Kementerian BUMN pun sudah proses kasus ini kepada pihak yang berwenang.