Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Laba Vale Indonesia Anjlok 96 Persen Di Kuartal I 2024

Laba Vale Indonesia Anjlok 96 Persen Di Kuartal I 2024

MarketNews.id- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih senilai USD6,194 juta pada kuartal 1 2024, atau anjlok 96,4 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai USD168,71 juta.

Dampaknya, laba per saham melorot ke level USD0,0006 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan akhir Maret 2023 berada di level USD0,017 per helai.

Pemicunya, Presiden Direktur INCO, Febriany Eddy melaporkan pendapatan setara USD229,93 juta pada tiga bulan pertama tahun 2024. Hasil itu turun 36,9 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang menembus USD363,18 juta.

Sebenarnya, penjualan nikel dalam matte tumbuh 8,4 persen secara tahunan menjadi 18.175 metrik ton pada akhir Maret 2024. Tapi harga penjualan rata-rata yang lebih rendah.

“Harga realisasi rata-rata terjadi penyesuaian dari USD14.239/t pada kuartal IV 2023 dan USD21.672/t pada kuartal I 2023 menjadi USD12.651/t pada kuartal I 2024, menunjukkan penurunan sebesar 11 persen dan 42 persen,”tutur Febriany dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 2 Juli 2024.

Sesuai dengan Laporan Keuangan tanggal 31 Desember 2023, Grup mengakui aset derivatif yang timbul dari tambahan hak partisipasi atas investasinya di PT Kolaka Nickel Indonesia pada Laporan Keuangan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024.

Pada tanggal 31 Maret 2024, Perseroan mencatat penurunan nilai wajar aset derivatif ini sebesar USD12,88 juta dari nilainya pada tanggal 31 Desember 2023 sehingga mengakibatkan pengakuan kerugian nilai wajar aset derivatif tersebut.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga nikel yang merupakan komponen kunci dalam penilaian aset derivatif.

Mengingat INCO belum mengakui aset derivatif dan keuntungan pengakuan nilai wajar aset derivatif dalam Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023.

Maka menyajikan kembali Laporan Keuangan untuk memasukkan aset derivatif ke dalam Laporan Posisi Keuangan dan keuntungan yang terkait dengan pengakuan nilai wajar aset derivatif pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim.

Abdul Aziz

Check Also

RNTH Naik, Gaji Direksi BEI Akan Naik Tahun Ini

MarketNews.id- Gaji jajaran direksi Bursa Efek Indonesia(BEI) tahun 2024 berpotensi naik kembali seiring dengan kenaikan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *