Home / Korporasi / BUMN / ANTM Kuras Dana Kas Sampai Rp1,2 Triliun Buat Operasional Semester I 2024

ANTM Kuras Dana Kas Sampai Rp1,2 Triliun Buat Operasional Semester I 2024

MarketNews.id- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Rp1,295 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun 2024.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp23,3 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp21,7 triliun.
Selain itu, ANTM harus membayar gaji/honorarium karyawan,direksi dan komisaris Rp1,016 triliun. Lalu pembayaran pajak penghasilan badan Rp1,064 triliun dan pajak lain serta retribusi Rp709 miliar.

Sedangkan laba bersih Rp1,55 triliun pada semester I 2024, atau amblas 17,5 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai Rp1,889 triliun.
Dampaknya, laba bersih saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level Rp64,52 per lembar pada akhir Juni 2024. Sedangkan akhir Juni 2023 berada di level Rp78,64 per helai.

Padahal Direktur Utama ANTM, Nicolas D Kanter melaporkan penjualan sebesar Rp23,1 triliun pada enam bulan pertama tahun 2024. Hasil itu tumbuh dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai Rp21,6 triliun.

Penunjangnya, penjualan emas naik 41,3 persen secara tahunan menjadi Rp18,829 triliun pada akhir Juni 2024. Senada, penjualan alumina tumbuh 15,4 persen secara tahunan menjadi Rp724,94 miliar.

Tapi penjualan bijih nikel anjlok 60,02 persen secara tahunan menjadi Rp1,953 triliun pada akhir Juni 2024. Senasib, penjualan feronikel turun 39,05 persen secara tahunan menjadi Rp1,548 triliun.

Sayangnya, beban pokok penjualan bengkak 27,01 persen secara tahunan menjadi Rp22,1 triliun pada semester I 2024. Salah satu pos penekannya, pembelian logam mulia yang naik 47,8 persen secara tahunan menjadi Rp17,6 triliun.

Akibatnya, laba kotor terpangkas 52,7 persen secara tahunan menjadi Rp2,003 triliun pada akhir Juni 2024.
Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan amblas 32,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,65 triliun.

Sedikit ringan, beban pajak penghasilan turun 76 persen secara tahunan menjadi Rp137,24 miliar. Sehingga laba periode berjalan menyusut 19,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,512 triliun pada akhir Juni 2024.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2024 tanpa audit emiten tambang mineral BUMN yang diunggah pada laman BEI, Senin 29/ Juli 2024.

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 18,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp9,49 triliun pada akhir Juni 2024.

Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 4,8 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp29,6 triliun pada akhir Juni 2024.

Abdul Segara

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *