MarketNews.id-PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melaporkan perkembangan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga milik anak usahanya PT Amman Mineral Industri telah mencapai 95,5 persen kepada anggota komisi VII DPR RI.
Presiden Direktur Amman Mineral Industri, Rachmat Makkasau menyampaikan, hasil ini menandakan telah tercapainya penyelesaian konstruksi fisik dan mekanis.
“Sekitar 4,5 persen sisanya merupakan tahapan komisioning yang saat ini tengah berjalan,” kata dia dihadapan anggota Komisi VII DPR RI, Sumbawa, Selasa 16 Juli 2024.
Rachmat menambahkan, tahapan komisioning sudah dimulai sejak 1 Juni 2024 dengan menerima sertifikat kesiapan komisioning dari verifikator indenpenden.
“Ini tandanya, smelter AMMN telah memenuhi seluruh persyaratan untuk komisioning yang aman,” ujar dia.
Ia bilang, tahap komisioning berlangsung 4-5 bulan kedepan. Dalam tahapan ini, tungku smelter mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga akan mulai dimasukan ke smelter.
“Produksi katoda tembaga pertama yang menandakan dimulainya operasional dijadwalkan pada kurtal IV 2024,”janji dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, smelter perseroan memiliki kapasitas pengolahan 900 kilo ton pertahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Dari pengolahan itu akan menghasilkan katoda tembaga 222 ktpa dan asam sulfat 830 ktpa.
Menanggapi laporan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurahman menilai perkembangan pembangunan smelter AMMN sebagai bentuk komitmen dalam berinvestasinya.
“Saya punya keyakinan smelter AMMN akan mendorong gairah investasi dalam segi hilirisasi,” kata dia.
Abdul Segara