Marketnews.id- PT Cipta Perdana Lancar Tbk tengah mengincar dana hingga Rp145 miliar melalui IPO sembari memberi waran guna belaja modal dan modal kerja.
Caranya, perseroan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 680 juta saham baru bernominal Rp25 per lembar.
Mengutip prospektus calon emiten produsen suku cadang kendaraan bermotor, elektronik dan sanitasi ini pada laman e-IPO, Kamis 13 Juni 2024 bahwa jumlah saham yang dilepas setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Langkah pertama, perseroan melakukan penawaran awal dengan kisaran harga Rp100-Rp105 per lembar mulai besok tanggal 14-24 Juni 2024. Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp68 miliar hingga Rp71,4 miliar.
OJK diharapkan menerbitkan pernyataan efektif IPO pada tanggal 27 Juli 2024. Bila sesuai jadwal itu, bersama MNC Sekuritas penjamin pelaksana emisi efek melakukan penawaran umum pada tanggal 1-3 Juli 2024.
Menariknya, MNC sekuritas telah menyatakan menjamin seluruh Penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment).
Sebagai pemikat, perseroan memberikan 680 juta waran seri I secara gratis bagi investor baru yang tercantum di masa penjatahan pada tanggal 3 Juli 2024. Saat itu setiap pemegang 1 saham baru mendapat 1 waran.
Selanjutnya, setiap waran dapat ditebus menjadi 1 saham perseroan dengan harga pelaksanaan dalam rentang Rp105-Rp110 perlembar mulai 12 bulan sejak IPO. Jika semua pemegang waran menebusnya, maka perseroan kembali meraup dana hingga Rp74,8 miliar.
Rencananya, 54,39 persen dana hasil IPO untuk belanja modal seperti pembelian mesin cetak suku cadang kendaraan bermotor dan membeli alat press Kapasitas 160T, 200T, 315T dan 400T kepada PT ACL Sheet Metal Indonesia.
Sedangkan sisanya untuk modal kerja seperti pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian material dan sub-material untuk kebutuhan produksi.
Adapun dana dari hasil penebusan waran untuk modal kerja seperti pembiayaan kebutuhan operasional sehari hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian material dan sub-material untuk kebutuhan produksi.
Perusahaan dengan penerima manfaat utama, Hamim ini membukukan laba bersih Rp15,9 miliar dari hasil penjualan sebesar Rp238,1 miliar sepanjang tahun 2023.
Abdul Aziz