Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Laba Bersih Indocement Anjlok 35,9 Persen Jadi Rp238 Miliar Di Kuartal I 2024

Laba Bersih Indocement Anjlok 35,9 Persen Jadi Rp238 Miliar Di Kuartal I 2024

MarketNews.id Merosotnya omzet penjualan semen kepada pihak ketiga sebesar 2,37 persen dan anjloknya penjualan kepada pihak berelasi hingga 50,5 persen berdampak menurunnya pendapatan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) hanya sebesar Rp 4,08 triliun. Padahal, tahun sebelumnya, pendapatan perseroan mencapai Rp4, 25 triliun.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) hanya membukukan laba bersih Rp238,03 miliar atau anjlok 35,9 persen dibandingkan dengan Kuartal I-2023 yang sebesar Rp371,37 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin 6 Mei 2024 total pendapatan INTP di Kuartal I-2024 sebesar Rp4,08 triliun atau mengalami penurunan empat persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang kuartal pertama 2023 yang tercatat Rp4,25 triliun.

Penurunan revenue ini terutama dipengaruhi oleh merosotnya omzet penjualan semen kepada pihak ketiga di Kuartal I-2024 sebesar 2,37 persen (year-on-year) menjadi Rp3,71 triliun, serta ditambah lagi dengan penjualan semen kepada pihak berelasi yang melorot 50,58 persen (y-o-y) menjadi Rp45,96 miliar.

Di tengah penurunan total pendapatan tersebut, manajemen INTP hanya mampu menekan beban pokok pendapatan di Kuartal I-2024 sebesar 2,36 persen (y-o-y). Dengan demikian, laba bruto selama tiga bulan pertama tahun ini hanya Rp1,18 triliun atau terperosok 14,49 persen (y-o-y).

Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan INTP untuk periode yang berakhir 31 Maret 2024 senilai Rp298,02 miliar atau turun 36,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp468,17 miliar.

Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Kuartal I-2024 yang sebesar Rp59,99 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan INTP menjadi Rp238,03 miliar atau terpuruk 35,9 persen (y-o-y).

Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2024 juga senilai Rp238,03 miliar atau anjlok 35,9 persen (y-o-y).

Per 31 Maret 2024, jumlah ekuitas INTP tercatat Rp21,21 triliun atau naik 1,14 persen dibandingkan per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp20,97 triliun.

Sementara itu, hingga akhir Kuartal I-2024 total liabilitas INTP tercatat Rp7,57 triliun atau turun 12,79 persen (year-to-date), namun total kewajiban ini masih didominasi liabilitas jangka pendek yang mencapai Rp6,27 triliun.

“Hingga kuartal I/2024, INTP mencatatkan total aset senilai Rp28,77 triliun atau turun 2,95 persen sepanjang tahun berjalan (YtD). Liabilitas juga terkoreksi 12,83 persen YtD menjadi Rp7,56 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp21,2 triliun atau naik 1,14 persen YtD.

Corporate Secretary Indocement Dani Handajani menuturkan, meski penjualan secara keseluruhan lebih tinggi, pendapatan neto perseroan turun 3,84% YoY karena penurunan harga konsolidasi akibat peningkatan komposisi penjualan produk curah.

“Kami masih mengharapkan pertumbuhan semen curah akan lebih tinggi dibandingkan penjualan semen kantong,” pungkasnya.

Dani tetap meyakini bahwa permintaan semen akan tetap meningkat pada periode mendatang dengan proyeksi permintaan semen tumbuh 2-3 persen sepanjang 2024.

Check Also

Beroperasinya Batubara Metalurgi Dan Raihan Pendanaan Dari BNI Buat CUAN Diburu

MarketNews.id- Manajemen Petrindo Jaya Kreasi,  emiten perusahaan tambang baru bara milik Prajogo Pangestu menduga kabar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *