MarketNews.id Emiten BUMN Karya sepanjang tahun 2023 lalu masih banyak yang masih harus berjuang agar keluar dari zona merah. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Sepanjang tahun lalu berhasil mencatat kinerja positif dengan peningkatan pendapatan hingga 48 persen jadi Rp20,1 Triliun. Kontribusi dari proyek LRT Jabodebek berkontribusi buat pendapatan sebesar 20 persen.
Berdasarkan laporan keuangan audited 2023, ADHI peningkatan pendapatan tersebut dikontribusikan dari proyek LRT Jabodebek sekitar 20 persen dan proyek Tol Sigli-Banda Aceh sekitar 10 persen.
Sekretaris Perusahaan ADHI, Farid Budiyanto menjelaskan, dari sisi bottom line, ADHI mencetak peningkatan laba bersih sebesar 163 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 214 miliar.
Adapun untuk kuartal IV-2023 saja, ADHI berhasil meraup laba bersih Rp 190,47 miliar. Melambung 1.611 persen dari raihan kuartal III-2023 sebesar Rp 11,12 miliar. Laba per saham dasar ADHI per 31 Desember 2023 Rp 25,46 naik dari posisi per akhir Desember 2022 Rp 18,59.
“Dari sisi neraca, total liabilitas ADHI terjaga hingga Desember 2023 menjadi Rp 31,2 trilliun meningkat tipis 0,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Sedangkan untuk ekuitas, ADHI di tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan 4,5 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 9,2 trilliun pada tahun buku 2023,” ungkapnya dalam keterangan resmi dikutip Minggu 10 Maret 2024.
Farid menambahkan, dengan peningkatan kinerja tersebut ADHI dapat memperbaiki rasio keuangan EBITDA to interest menunjukkan angka perbaikan dari tahun sebelumnya dari 1,9 kali menjadi 2,2 kali pada tahun 2023. Hal ini menunjukan peningkatan kemampuan ADHI dalam memenuhi kewajibannya.
“Secara arus kas, ADHI juga mencatatkan arus kas operasi yang positif pada laporan audited 2023. Sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, ADHI selalu membukukan arus kas operasi yang positif,” papar Farid.
Adapun di awal tahun 2024, hingga Januari 2024, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 4 trilliun atau tumbuh sebesar 106 persen dibandingkan dengan perolehan tahun lalu. Perolehan kontrak baru di Januari 2024 didapat dari pekerjaan proyek sumber daya air sebesar 79 persen, Proyek Gedung 16 persen, dan sisanya manufaktur, properti, jalan & jembatan sedangkan jika diurai dari sumber pendanaan bersumber dari pemerintah sebesar 90 persen dan sisanya dari swasta & lainnya.
Adapun di akhir tahun 2023, ADHI telah meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp 37,4 trilliun atau tumbuh 58 persen dibandingkan tahun lalu.