MarketNews.id Terus meningkatnya harga Emas belakangan ini, disambut optimistik oleh PT Citra Palu Minerals (CPM) –anak usaha dari PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang baru baru ini mulai memproduksi Emas dari tambang terbarunya dengan konsesi pertambangan seluas 85 ribu hektare (ha).
Pabrik Emas dari anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan menghasilkan rata rata 4 ribu ton per hari dalam setiap tahunnya. Sementara pabrik pertama hanya memproduksi 500 ton per harinya. Beroperasinya pabrik kedua ini, tentunya sudah diprediksi oleh para analis yang berkunjung ke pabrik perseroan. Sesuaikah prediksi analis dengan proyeksi yang dibuat BRMS.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan lebih ekspansif seiring peningkatan kapasitas produksi emas melalui pabrik baru. Salah satunya pabrik emas kedua Bumi Minerals via anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM), di Palu, Sulawesi Tengah.
“Pabrik emas CPM terletak di Poboya, hanya sekitar 45 menit dari bandara di Palu. Adapun tambang emas CPM terdiri atas enam blok dengan total konsesi pertambangan seluas 85.000 hektare (ha),” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Christian Sitorus, yang baru-baru ini mengunjungi pabrik emas CPM.
Menurut dia, pabrik emas kedua Bumi Minerals tersebut dapat menghasilkan rata-rata 4.000 ton per hari dalam setiap tahunnya. Sedangkan pabrik emas pertama menghasilkan rata-rata 500 ton per hari. “Pabrik ketiga yang memiliki kapasitas serupa dengan pabrik kedua diharapkan mulai berproduksi pada kuartal IV-2024,” ungkap Christian.
Emiten berkode saham BRMS itu akan terus meningkatkan produksi emas di pabrik kedua pada 2024 menjadi 3.000-4.000 ton per hari. Perseroan didukung oleh fasilitas yang lengkap dalam proses produksinya.
Berdasarkan laporan terbaru, total sumber daya BRMS saat ini sebesar 11,8 juta oz, dengan kadar emas rata-rata 1,2 gr/ton. Total cadangan sebanyak 4,4 juta oz dan kadar emas rata-rata 1,6 gr/ton. Pabrik pengolahan di Poboya milik emiten Grup Bakrie tersebut memanfaatkan proses carbon in leach (CIL). Begitu juga nantinya di pabrik emas ketiga di Palu dan aset di Gorontalo.
Tahun ini, BRMS menargetkan total volume produksi emas sebanyak 35 ribu oz, naik 40 persen dari target produksi 2023 yang sebesar 20-25 ribu oz. Peningkatan produksi bersamaan dengan pergerakan harga emas yang diprediksi naik bakal mendongkrak laba bersih BRMS.
Pada kuartal III-2023, BRMS memproduksi emas sebanyak 8.826 oz, lebih tinggi dibandingkan semester I-2023. Alhasil, volume produksi emas perseroan secara kumulatif selama periode Januari-September 2023 mencapai 16.437 oz.
Saat ini, BRMS diperdagangkan dengan EV/resources sebesar US$ 99 per oz. Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas tidak memberi peringkat terhadap saham BRMS.