MarketNews.id PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), turut terlibat di forum internasional PBB, United Nation Global Compact (UNGC) Global Leader Summit 2023 di New York, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. Ini menyusul keberhasilan masuk 6 terbaik Innovator Team di ajang Indonesian SDG Innovation Accelerator for Young Professionals, Agustus lalu.
CEO UNGC, Sanda Ojiambo mengungkapkan, UNGC merupakan inisiatif konkret United Nation untuk mengajak seluruh perusahaan dunia dalam menyelaraskan strategi perusahaan dengan 10 prinsip UNGC di sektor HAM, buruh, lingkungan dan anti korupsi.
“Dengan ambisi meningkatkan global insiatif yang bekerja sama dengan unit bisnis seluruh dunia sesuai dengan teman tahun ini “Moving Faster, Forward Faster,” ungkapnya.
Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen, menjelaskan PT KPI sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina memiliki concern dan komitmen keberlanjutan terhadap implementasi ESG untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. “Salah satu strateginya dengan partisipasi aktif di organisasi, forum, inisiatif keberlanjutan di skala global dan internasional, termasuk di forum UNGC,” ujarnya.
Buat PT KPI, forum internasional ini sangat penting untuk memperkuat penerapan ESG yang menjadi perhatian investor global sekaligus memperluas jangkauan jejaring perusahaan besar dunia termasuk di bidang migas yang menjadi anggota UNGC.
“Selain itu meningkatkan kualitas laporan keberlanjutan khususnya aspek 10 principles UNGC serta mendorong partisipasi aktif dan kerja sama berbagai bidang keberlanjutan di kancah global,” ujarnya.
Diketahui program Desa Energi Berdikari yang diusung dengan tema Clean Energy for Life PT KPI didaftarkan sebagai peningkatan publikasi CSR dan ESG perusahaan.
Ajang ini diikuti oleh 677 innovator dari berbagai negara di dunia, dengan 69 inovator berasal dari Indonesia yang merupakan anggota dan sub anggota IGCN.
“Seluruh inovator telah melalui masa fellowship dan penyelesaian inovasi program selama 9 bulan. Para peserta terdiri dari talenta muda perusahaan dari kalangan BUMN, swasta, dan industri yang turut andil dalam program keberlanjutan,” kata Hermansyah.
Lanjut dia dalam hal program energi bersih, PT KPI berkolaborasi menyediakan energi bersih melalui energi baru dan terbarukan untuk mengembangkan kehidupan lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi, pendidikan yang lebih baik, dan komunitas yang lebih sejahtera.
“Kami berhasil mengembangkan energi bersih di dusun terpencil di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebagai pilot project melalui Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH),” ungkap Hermansyah. Project ini diawali teknologi Hybrid Energy One Pole (Heop) hanya untuk kebutuhan listrik.
“Saat ini berkembang menjadi PLTH yang menggabungkan energi surya dan angin untuk pemanfaatan secara komunal, menjadi solusi warga yang sebelumnya kesulitan penerangan listrik,” ungkapnya.
Kapasitas PLTH sebesar 16.200 watt peak (Wp) dengan 12 ribu Wp di antaranya untuk menyuplai 78 rumah warga dan fasilitas umum.
“PLTH meningkatkan perekonomian melalui kreatifitas warga mengolah produk makanan tambak, koperasi, dan solusi ketersediaan air bersih layak konsumsi berupa Sistem Desalinasi Berbasis Masyarakat (Sidesi Mas) berkapasitas 240 liter/jam,” imbuh Hermansyah.
Dalam hal kontribusi pengurangan emisi, PLTH berhasil mengurangi emisi sebesar 126,4 ton CO2 equivalent per tahun. “Ini juga menjadi wujud kepatuhan perusahaan pada aspek Environment, Social, & Governance (ESG), mendukung program transisi energi dan penurunan emisi karbon dan selaras dengan 8 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s).
PT Kilang Pertamina Internasional sendiri sedang mereplikasi inisiatif Energi Bersih Berkelanjutan melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) di Desa Energi Berdikari lain di wilayah Desa Kalijaran Provinsi Jawa Tengah, Desa Singapure Provinsi Sumatera Selatan, dan Desa Sorong Provinsi Papua Barat.
Selain di forum UNGC, innovator PT KPI juga berkesempatan menyampaikan program Clean Energy for Life: Desa Energi Berdikari pada Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York.