MarketNews.id Di luar ekspektasi publik, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen secara tahunan. Sedangkan secara kuartal ke kuartal tumbuh 3,86 persen. Sementara dari sisi cadangan devisa hingga akhir Juli 2023 mencapai USD137, 7 miliar. Peningkatan posisi cadangan devisa tersebut diantaranya disebabkan dari penerimaan pajak dan jasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 mencapai 5,17 persen secara year on year (yoy), sedangkan secara kuartal ke kuartal (qoq) mencapai pertumbuhan sebesar 3,86 persen.
Selain itu, pada kuartal II-2023 tercatat Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku ( ADHB ) Indonesia tercatat sebesar Rp5.226.7 triliun dan Atas Dasar Harga Konstan ( ADHK ) Rp 3.057,7 triliun.
“Di tengah perekonomian global yang diperkirakan melambat dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia tumbuh 5,17 persen,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers yang di pantau via Youtube di Kantor BPS, Senin 7 Agustus 2023.
Data BPS menunjukkan secara kuartal ke kuartal perekonomian Q2 2023 tumbuh 3,86 persen. Sejalan dengan pola di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi kuartal Q2 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kuartal Q1.
“Meskipun melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh konsisten di atas 5 persen hingga kuartal Q2 2023,” ujar Edy.
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2023 sebesar USD137,7 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2023 sebesar USD137,5 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono mengatakan bahwa peningkatan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah.
“Cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujar Erwin dalam keterangannya, Senin 7 Agustus 2023.
BI menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.