Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) Catat Kinerja Terbaik Sepanjang 2022

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) Catat Kinerja Terbaik Sepanjang 2022

MarketNews.id Tahun 2022 lalu, merupakan tahun terbaik yang dialami oleh PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA). Perusahaan binaan dari Pieter Tanuri ini berhasil mencatat pendapatan tertinggi sejak perusahaan ini lahir di 2014.

Kini perusahaan telah berkembang dengan merambah bisnis kekinian yang masih terkait maupun tidak terkait dengan dunia sepak bola.

Berbekal keahlian dalam pembentukan fans yang telah terbukti di dunia sepak bola, BOLA menggunakan aset dan kemampuannya untuk merangkul komunitas lain diluar sepak bola. Keberhasilan yang diraih tahun lalu, tidak lepas dari sinergi bisnis dari Bali United Group, mulai dari Production House, Event Organizer, Live Streaming dan Content Agency termasuk utamanya dari United Creative.

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk selaku induk perusahaan Bali United, menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di gedung Bali United Office Jakarta, Rabu 26 Juli 2023. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, Yohanes Adi Bunian Moniaga mengungkapkan, pendapatan perseroan pada tahun 2022 meningkat pesat menjadi Rp 353 miliar dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 192 miliar atau naik 84,3 persen.

Sejalan dengan itu, beban usaha perseroan juga meningkat. Dari sebelumnya Rp 189 miliar tahun 2021 menjadi Rp 332 miliar di tahun 2022.

Peningkatan ini juga sejalan dengan membaiknya kondisi Indonesia yang telah pulih kembali setelah pandemi. Sehingga, kompetisi juga sudah mulai bergulir lagi. Hal ini tampak pada pendapatan operasional perseroan yang meningkat dari Rp 2,2 miliar menjadi Rp 20,9 miliar di tahun 2022.

Di sisi lain, pendapatan lain lain perseroan turun dari Rp 182 miliar menjadi hanya Rp 11,6 miliar. Kontribusi penurunan terbesar ini adalah dari capital gain. Laba bersih perseroan turun dari Rp 184 miliar menjadi Rp 17,9 miliar akibat menurunnya pendapatan lain perseroan.

“Dalam rapat pemegang saham tadi pagi telah diputuskan perusahaan tidak membagikan dividen. Laba yang diperoleh perusahaan akan disimpan sebagai laba ditahan. ” ungkap Yohanes.

Lebih jauh Yohanes melanjutkan, hingga kuartal I 2023, pendapatan perseroan naik menjadi Rp 83 miliar dari Rp 77 miliar. Sementara, pendapatan usaha turun dari Rp 7,6 miliar pada kuartal pertama tahun lalu menjadi satu miliar pada kuartal I 2023.

Untuk pendapatan lain perseroan relatif stabil, kuartal pertama tahun lalu Rp 38,2 miliar dan kuartal pertama tahun ini naik menjadi Rp 40,2 miliar. Laba bersih perseroan turun menjadi Rp 41,2 miliar dari Rp 45,8 miliar kuartal pertama tahun lalu.

Check Also

Indeks Saham Turun 0,22 Persen Jadi 7.064, 59

MarketNews.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 15,76 poin atau -0,22 persen ke level 7.064,59 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *