Home / Otoritas / Bank Indonesia / Ini Strategi Pemerintah Katrol Kinerja Logistik Yang Dinilai Turun Oleh Bank Dunia

Ini Strategi Pemerintah Katrol Kinerja Logistik Yang Dinilai Turun Oleh Bank Dunia

MarketNews.id Setelah Bank Dunia merilis kinerja Logistik Performance Indek (LPI) Indonesia 2023 alami penurunan performa pada empat dari enam indikator, membuat Pemerintah segera berbenah untuk meningkatkan kembali kinerja LPI pada aspek yang alami penurunan. Peningkatan kinerja ini tidak melulu pada regulasi pemerintah tapi juga melibatkan pelaku usaha swasta.

Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan akan terus meningkatkan fungsi platform National Logistics Ecosystem atau NLE untuk mengerek kinerja logistik nasional.

Kepala LNSW Agus Rofiudun mengatakan, dalam laporan Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang dirilis Bank Dunia, Indonesia mengalami penurunan performa pada empat dari enam indikator penilaian, yakni ketepatan waktu pelayanan (timeliness), tracking & tracing, international shipments, dan logistics competence & quality.

Menurutnya, peningkatan kinerja pada empat aspek ini tidak hanya bergantung pada regulasi-regulasi yang dibuat oleh pemerintah. Dia mengatakan, pelaku usaha di sektor swasta juga harus memilki masukan dan saran yang dikomunikasikan pada pemerintah.

“LNSW akan terus berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait guna meningkatkan fungsi dari platform NLE,” kata Agus dalam acara Konferensi Pers dan Launching Transport Logistic Southeast Asia di Menara Kadin, Jakarta pada Kamis 20 Juli 2023.

Agus mencontohkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, seperti Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perdagangan dalam pembuatan sistem single submission perizinan, kepabeanan dan karantina, pengangkutan, dan lainnya.

Dia menuturkan, kolaborasi dengan pihak swasta diharapkan dapat meningkatkan kinerja logistik nasional minimal pada dua aspek, yakni tracking and tracing serta timeliness.

“Kami akan berupaya agar NLE ini bisa jadi satu platform yang memudahkan pelaku usaha dari hulu ke hilir. Mereka bisa mengetahui lokasi barangnya, kendala dalam pengirimannya, dan lain-lain sehingga prinsip just in time di dunia manufaktur juga akan terjaga,” jelas Agus.

Agus menerangkan, saat ini platform NLE telah dilakukan efektif di 14 pelabuhan di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan implementasi NLE dapat dilakukan pada 32 pelabuhan hingga akhir 2023. 

Adapun, pelabuhan-pelabuhan yang telah memberlakukan NLE adalah Belawan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Merak, Batam, Tanjung Priok, Pontianak, Tanjung Emas, Balikpapan, Tanjung Perak, Samarinda, Bandara Juanda, Kendari, dan Makassar.

Sementara itu, Agus menambahkan platform NLE juga sedang diuji coba pada enam bandara, yakni di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, serta Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Check Also

Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations

MarketNews.id- PT Pertamina (Persero) kembali meraih penghargaan tingkat internasional, kali ini di ajang The Global …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *