MarketNews.id Sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), kembali bergairah dengan dicatatkannya lima emiten baru, dua Waran, sembilan obligasi dan satu Sukuk. Meskipun sebagian indikator bursa masih alami penurunan, tapi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu Naik 2,28 persen dan menembus angka Spikologis jadi 6.869,672 pada penutupan perdagangan 14 Juli 2023.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 10-14 Juli 2023, rata-rata nilai transaksi harian tercatat merosot 5,28 persen menjadi Rp8,79 triliun dari Rp9,28 triliun per hari pada sepekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip di Jakarta, Jumat 16 Juli 2023, penurunan kinerja transaksi saham selama sepekan terakhir juga terlihat pada data rata-rata volume transaksi harian yang melorot 2,14 persen menjadi 17,38 miliar saham dibanding sepekan sebelumnya, yakni 17,76 miliar saham per hari.
Adapun frekuensi transaksi harian selama sepekan mengalami penurunan hingga 2,75 persen menjadi 1.176.724 kali dari 1.209.956 kali transaksi per hari pada sepekan sebelumnya.
Sementara itu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) selama sepekan terakhir mengalami lonjakan 2,28 persen. Pada penutupan perdagangan Jumat 14 Juli 2023, IHSG berakhir di level 6.869, sedangkan akhir pekan sebelumnya masih berada di bawah level psikologis 6.800 atau tepatnya di posisi 6.716.
Seiring dengan penguatan IHSG tersebut, maka nilai kapitalisasi pasar hingga penutupan perdagangan pekan ini menjadi Rp9.912,89 triliun atau melesat 2,26 persen dibanding akhir pekan sebelumnya sebesar Rp9.693,94 triliun.
Pada perdagangan akhir pekan, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp622,16 miliar. Sedangkan, untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 14 Juli 2023 jumlah net buy investor asing mencapai Rp18,02 triliun.
Selama sepekan terakhir, BEI menerima empat pencatatan perdana saham, sembilan obligasi dan satu sukuk. Empat saham baru tersebut adalah PT Carsurin Tbk (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI). Sehingga, jumlah emiten baru tahun ini sebanyak 49 Perusahaan Tercatat.
Pada pekan ini, Sembilan obligasi yang dicatatkan adalah Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2023 senilai Rp1,5 triliun yang diterbitkan oleh PT Toyota Astra Financial Services. Lalu, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2023 sebesar Rp2,27 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap II-2023 senilai Rp750 miliar yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Selanjutnya adalah Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I-2023 senilai Rp691,7 miliar yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance, Obligasi II-2023 senilai Rp500 miliar yang diterbitkan PT BRI Multifinance Indonesia, Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I-2023 sebesar Rp1,5 triliun yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I-2023 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT Federal International Finance.
Selanjutnya, Obligasi II-2023 senilai Rp700 miliar yang diterbitkan PT Hino Finance Indonesia, Obligasi Berkelanjutan VII Tahap I-2023 sebesar Rp1,2 triliun dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Tahap I-2023 senilai Rp170,5 miliar yang diterbitkan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), serta Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap I-2023 senilai Rp488,55 miliar yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA).
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang tahun ini sebanyak 64 emisi dari 46 emiten senilai Rp73,55 triliun. Sedangkan, total emisi obligasi dan sukuk mencapai 531 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp468,82 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 128 emiten.
Sementara jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sembilan emisi senilai Rp3,19 triliun.