MarketNews.id PT Ashmore Asset Management Indonesia mencatat beberapa peristiwa yang mempengaruhi pergerakan dana di pasar modal dalam dan luar negeri, antara lain;
- Jumlah lowongan pekerjaan AS turun 496 ribu dari bulan sebelumnya menjadi 9,824 juta di bulan Mei 2023, sedikit di bawah ekspektasi 9,935 juta. Pembukaan lapangan kerja yang tetap di atas level sebelum pandemi, mendukung The Fed untuk melawan inflasi dengan terus menaikkan suku bunga.
- Surplus perdagangan Jerman menyempit menjadi EUR14,4 miliar pada Mei 2023, lebih rendah dari revisi turun EUR16,5 miliar pada bulan sebelumnya, dan di bawah ekspektasi EUR 17,5 miliar. Ini adalah surplus perdagangan terkecil sejak Desember lalu, karena ekspor turun sementara impor naik untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.
- PMI Manufaktur Umum Caixin China turun menjadi 50,5 pada Juni 2023 dari 50,9 pada bulan sebelumnya, tapi masih di atas konsensus 50,2. Ini merupakan pertumbuhan aktivitas pabrik selama dua bulan berturut-turut, meski pertumbuhan produksi melambat dari level tertinggi 11 bulan pada Mei lalu.
- Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga acuannya di 4,1% pada rapat Juli, setelah menaikkan 25 bps di Juni, dengan total 400 bps sejak Mei 2022.
RBA mengindikasikan beberapa pengetatan moneter lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke kisaran target antara 2 hingga 3% tetapi hal ini akan tergantung pada perkembangan ekonomi dan harga.
- Laju inflasi tahunan Indonesia turun ke level terendah dalam 14 bulan terakhir di 3,52% pada Juni 2023, dari 4% di Mei, lebih rendah dari konsensus 3,64%.
Tingkat inflasi tetap berada dalam target bank sentral sebesar 2-4% selama dua bulan berturut-turut, setelah 11 bulan berada di atas kisaran target. Inflasi inti melambat ke level terendah dalam 13 bulan terakhir di 2,58% dari 2,66% di bulan Mei, di bawah perkiraan 2,6%.
Dengan mencermati perkembangan selama sepekan terakhir, berikut ini pendapat Ashmore dalam Weekly Commnetary, Jumat 7 Juli 2023.
Pekan ini IHSG ditutup lebih tinggi dari pekan sebelumnya, terutama didorong oleh sektor Energi dan Consumer Cyclicals, yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 4,58% dan 4,49% terhadap indeks.
Pada pekan ini selain tingkat inflasi umum dan inflasi inti yang lebih rendah di Indonesia, Ashmore juga mencatat bahwa PMI manufaktur menunjukkan ekspansi yang lebih kuat (menjadi 52,5 dari sebelumnya 50,3).
Di sisi lain, cadangan devisa melanjutkan tren penurunan menjadi USD137,5 milyar karena pembayaran utang luar negeri pemerintah.
“Level ini masih berada di atas standar global dan cukup untuk mendukung stabilitas sistem keuangan,” tulis Ashmore.
Ekonomi AS t
Laporan JOLTS terbaru mengenai pengangguran di AS meredakan kekhawatiran karena pasar kerja AS terlihat tetap tangguh dan lebih kuat dari yang diharapkan. Hal ini semakin menambah probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada rapat bulan ini dan mungkin akan menentukan arah suku bunga untuk kuartal yang tersisa.
Saat ini, terdapat 90% peluang bahwa rapat FOMC mendatang akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. Jika demikian, menurut Ashmore maka suku bunga The Fed akan mencapai level tertinggi baru karena puncak sebelumnya di tahun 2007 mencapai 5,25%, sama dengan suku bunga The Fed saat ini.
“Namun, penting untuk diingat bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut akan mengurangi likuiditas dan pada akhirnya akan meredam inflasi, sementara secara bersamaan meningkatkan risiko gagal bayar dan tekanan di sektor perbankan seperti yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir,” ungkap Ashmore