Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Sepekan Perdagangan Di BEI, Rata rata Nilai Transaksi Harian Semakin Menurun

Sepekan Perdagangan Di BEI, Rata rata Nilai Transaksi Harian Semakin Menurun

MarketNews.id Masih melemahnya perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), memang tidak lepas dari ritme dan sentimen di pasar global.

Selesainya perdebatan di Amerika terkait utang AS yang akhirnya disepakati di perpanjangan sedikit banyak ikut berpengaruh terhadap sikap investor terhadap prospek dolar tingkat bunga termasuk harga minyak. Pro kontra soal ekonomi AS juga jadi peluang buat pasar modal Indonesia untuk menampung ide ide liar pelaku bursa yang berdampak pada melemahnya pasar di BEI.

Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 12-16 Juni 2023, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) hanya senilai Rp9,97 triliun atau merosot 12,24 persen dibanding sepekan sebelumnya sebesar Rp11,36 triliun per hari.

Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip Minggu 18 Juni 2023, RNTH tercatat kembali melorot dibanding sepekan sebelumnya. Bahkan saat perdagangan Kamis 15 Juji 2023, nilai transaksi cuma senilai Rp8,59 triliun meski sehari kemudian 16 Juni 2023 meningkat menjadi Rp12,76 triliun per hari.

Penurunan kinerja perdagangan saham selama sepekan juga terjadi pada data rata-rata volume transaksi yang menyusut 9,17 persen menjadi 18,73 miliar saham. Padahal sepekan sebelumnya mencapai 20,62 miliar saham per hari.

Namun demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian di Bursa selama sepekan terakhir tercatat meningkat 1,58 persen menjadi 1.332.322 kali, dibanding sepekan sebelumnya sebanyak 1.311.607 kali transaksi per hari.

Sementara itu, posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada pada level 6.698 atau menguat 0,07 persen dibanding saat penutupan akhir pekan sebelumnya, yakni 6.694.

Dengan posisi IHSG di level 6.698, pada penutupan perdagangan akhir pekan ini nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp9.506,69 triliun atau meningkat 0,59 persen dibanding saat penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya sebesar Rp9.451,15 triliun.

Pada perdagangan Jumat 16 Juni 2023, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp880,6 miliar. Tetapi untuk sepanjang 2023 yang berakhir 16 Juni 2023, investor asing sudah mencatatkan nilai beli bersih Rp17,754 triliun.


Selama sepekan perdagangan, BEI menerima dua perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham, yakni PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS). Sehingga, pada tahun ini sudah ada 42 emiten baru yang mencatatkan saham di Bursa.

Pada Kamis, PT Majoris Asset Management melakukan pencatatan perdana Reksa Dana Majoris Government Bonds ETF Indonesia (XMGB). Selanjutnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap V-2023 senilai Rp1,1 triliun.

Dengan demikian, saat jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di 2023 sebanyak 37 emisi dari 29 emiten senilai Rp41,75 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 517 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp442,14 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 127 emiten.

Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 191 seri, dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak sembilan emisi senilai Rp3,47 triliun.

Check Also

Harga Saham Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) Di Debut Pertama Melambung 20 Persen

MarketNews.id-Hari ini, Rabu 8 Januari 2025, tiga emiten baru diperdagangkan secara bersamaan di pasar sekunder. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *