Home / Otoritas / Bank Indonesia / Ashmore : Sikap FED Munculkan Kekhawatiran Akan Terjadi Resesi, Indonesia Relatif Stabil

Ashmore : Sikap FED Munculkan Kekhawatiran Akan Terjadi Resesi, Indonesia Relatif Stabil

MarketNews.id Dalam Sepekan terakhir, Ashmore menilai terjadi, kekhawatiran terhadap resesi yang bakal melanda dunia yang melihat sikap nada Hawkish The Fed.

Ashmore mencermati, IHSG minggu ini ditutup lebih tinggi dari minggu sebelumnya, terutama didorong oleh sektor Bahan Dasar dan Teknologi yang masing-masing menyumbang 1,74% dan 1,74% terhadap indeks.

Rilis neraca perdagangan Indonesia secara tak terduga lebih rendah dari perkiraan, terutama didorong oleh lonjakan impor (+14,35% yoy), sementara ekspor relatif datar (+0,96% yoy).

Indeks kepercayaan konsumen Indonesia naik menjadi 128,3 dari sebelumnya 126,1, level tertinggi sejak Mei 2022, karena pandangan terhadap prospek dan kondisi ekonomi Indonesia membaik.

Ashmore menilai hasil rapat FOMC terbaru lebih  hawkish  dari yang diharapkan. Meski peserta rapat sepakat untuk mempertahankan suku bunga, mayoritas dari mereka juga mengantisipasi setidaknya dua kali kenaikan suku bunga tahun ini. Ketua The Fed mengatakan bahwa jeda tersebut merupakan kelanjutan dari proses untuk memperlambat kecepatan kenaikan suku bunga.

“Nada yang lebih  hawkish  dari The Fed meningkatkan kekhawatiran resesi dan telah meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah,” tulis Ashmore.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun saat ini adalah 3,75 persen, dan imbal hasil obligasi AS 2tahun adalah 4,69 persen.

“Kurva imbal hasil juga terinversi lebih curam mengikuti berita, di mana  spread  imbal hasil antara obligasi 2Y dan 10Y berada di -94 bps, semakin mendekati spread negatif terbesar -108 bps pada Maret 2023.

Sementara itu, Ashmore berpendapat, Indonesia masih relatif lebih stabil di tengah ketidakpastian global dan kekhawatiran resesi. “Tingkat inflasi mulai terkendali dan nilai tukar Rupiah masih dalam tren menurun sejak awal tahun, didukung oleh surplus neraca berjalan dan cadangan devisa yang cukup,” ungkap Ashmore.

Karena ketidakpastian global terus berlanjut, Ashmore merekomendasikan untuk tetap berinvestasi dan melakukan diversifikasi dalam reksa dana.

“Untuk reksa dana saham kami merekomendasikan ADUEN untuk ekuitas Dollar, dan ADEN dan ASDN untuk ekuitas Rupiah. Untuk obligasi, kami merekomendasikan ADON dan ADOUN untuk obligasi Rupiah, dan ADUN untuk obligasi Dolar.

Check Also

PHEI Dan BEI Resmi Luncurkan Fitur Baru Informasi Surat Utang

MarketNews.id- BEI meluncurkan fitur terbaru pada aplikasi IDXMobile, yaitu “Bond Market Information”. Fitur ini dirancang untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *