Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Akumulasi Kerugian, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) berstatus PKPUT

Akumulasi Kerugian, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) berstatus PKPUT

MarketNews.id Meski berstatus sebagai perusahaan yang melakukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang secara Tetap (PKPUT), serta akumulasi kerugian yang terus membengkak, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) tetap optimistik operasional perusahaan tetap berjalan normal.

Diakui oleh manajemen TOPS, meski emiten ini menyandang status PKPUT dengan notasi khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI) “M” dan “X”, namun kegiatan operasional tetap berjalan normal dan masih menjalankan strategi bisnis agar perusahaan dapat mempertahankan kelanjutan usaha.

PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) mengaku, sejauh ini perseroan sedang mengalami situasi menantang dengan status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang secara Tetap (PKPUT) dan akumulasi rugi yang membengkak.

Menurut Direktur Utama TOPS, Salomo Sihombing, meski saat ini perseroan sedang menyandang status PKPUT dengan notasi khusus ‘M’ dan ‘X’, namun kegiatan operasional Totalindo tetap berjalan normal dan masih menjalankan strategi bisnis untuk dapat mempertahankan kelanjutan usaha.

“Saat ini perseroan masih berjalan seperti biasa, meski saat ini menghadapi tantangan yang rumit. Perseroan masih berada di jalur yang tepat dengan pendekatan yang matang dan berbagai strategi yang sudah disiapkan,” ujar Salomo, di Jakarta, Rabu 21 Juni 2023.

Seperti diketahui, hari ini Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) menyetujui perubahan dan pernyataan kembali Anggaran Dasar perseroan untuk menyesuaikan POJK tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.

Sementara itu, pada pelaksanaan RUPS Tahunan (RUPST) pemegang saham TOPS juga menyetujui tiga mata acara Rapat, salah satunya adalah pengesahan Laporan Keuangan Tahunan untuk Tahun Buku 2022.

Salomo menyampaikan, sepanjang 2022, TOPS mencatatkan rugi sebesar Rp93,78 miliar, padahal setahun sebelumnya masih membukukan laba Rp573,38 juta. Sehingga per 31 Desember 2022, TOPS mencatatkan defisit Rp245,03 miliar.

Sementara itu, per 31 Maret 2023, total akumulasi rugi TOPS membengkak menjadi Rp256 miliar, akibat rugi bersih selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp10,97 miliar.

Emiten konstruksi yang sudah berpengalaman sejak 1996 ini dengan total aset yang dimiliki Rp2.350 triliun (2020) dengan status PKPUT tetap optimistik lewati tantangan ini dengan baik, ujar Salomo Sihombing.

Check Also

Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations

MarketNews.id- PT Pertamina (Persero) kembali meraih penghargaan tingkat internasional, kali ini di ajang The Global …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *