MarketNews.id PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), sedang menyasar proyek infrastruktur yang berada di Ibu Kota Negara (IKN). Setidaknya proyek jalan akses tambang, proyek jalan akses IKN dan proyek jalan preservasi dan pembangunan gedung disekitar IKN.
Peluang untuk meraih proyek ini sangat potensial setelah WSBP selesai membangun dua batching plant (BP) untuk memastikan suplai beton readymix ke beberapa proyek IKN.
WSBP tengah mengkaji peluang agar bisa ikut andil dalam proyek infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satu yang dilirik adalah mendirikan temporary plant.
Director of Engineering & Development WSBP, Bambang Dwi Wijayanto, mengatakan peluang tersebut cukup potensial, setelah perusahaan membangun dua batching plant (BP) untuk memastikan suplai beton readymix ke beberapaproyek IKN.
Dia mengatakan, batching plant bisa mendukung pembangunan jalan atau akses di IKN. Adapun kontrak yang diincar WSBP pada tahun ini antara proyek jalan akses tambang, proyek jalan akses IKN, dan proyek jalan preservasi, dan pembangunan gedung.
“WSBP membangun dua batching plant untuk memastikan suplai beton readymix ke beberapa proyek IKN yang dikerjakan yaitu BP Sepaku dan BP Tempadung,” ujar Bambang kepada wartawan, Rabu 17 Mei 2023.
Anak usaha PT Waskita Karya Tbk itu sudah melakukan kerja sama dengan supplier lokal, salah satunya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Kolaborasi tersebut untuk menyuplai bahan baku bagi pembangunan di IKN.
Emiten konstruksi pelat merah ini memang memiliki lini bisnis yang mencakup hulu dan hilir usaha. Baik quarry untuk material dan bahan baku, manufaktur beton precast dan readymix, dan jasa konstruksi untuk instalasi produk beton maupun pembangunan proyek.
Bambang memastikan pihaknya siap melayani kebutuhan proyek di IKN dengan sistem manajemen rantai pasok. Bahkan, bisa mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia lainnya. Misalnya, jalan, sumber daya air, hingga bangunan gedung.
“Dengan keunggulan sebagai one stop solution construction tersebut, WSBP telah bermitra baik dengan banyak vendor dari berbagai jenis bidang, seperti penyedia material, pekerja konstruksi, jasa pengiriman, sewa alat, dan lain sebagainya,” kata Bambang.
Di lain sisi, perusahaan berkomitmen menyelesaikan kewajiban terhadap seluruh kreditur, di mana pembayaran utang tahap I juga telah terlaksana ke seluruh vendor, sehingga seluruh vendor yang terdaftar telah berhasil dibayarkan secara bertahap sesuai ketentuan (CFADS). Pembayaran akan terus dilakukan sesuai ketentuan CFADS setiap tanggal 25 setiap bulan ke 6 paska putusan.
Implementasi komitmen pembayaran tersebut didukung dengan catatan perolehan NKB WSBP pada kuartal I/2023 sebesar Rp420 miliar atau naik sebesar 41 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perolehan NKB ini mayoritas diperoleh dari pasar eksternal sebesar 75 persen dan internal 25 persen.
Manajemen optimis pada 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi. WSBP menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 100 persen-150 persen di tahun 2023 ini.