Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Alami Kerugian Bersih Rp 4,39 Triliun Di Kuartal I 2023

Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Alami Kerugian Bersih Rp 4,39 Triliun Di Kuartal I 2023

MarketNews.id Buat perusahaan yang bergerak dalam investasi, kerugian yang di derita pada kuartal I 2023, memiliki banyak makna. Apalagi investasi yang dilakukan dalam porto folio saham yang setiap saat dapat dilakukan pergantian porto folio atau pengurangan investasi.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencatat kerugian bersih hingga Rp4, 39 triliun. Padahal pada kuartal I tahun 2022, perseroan mampu, meraih laba bersih sebesar Rp 3,56 triliun. Pada investasi manakah SRTG alami kerugian di kuartal pertama tahun ini.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, kinerja keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berbalik mencatatkan rugi bersih hingga Rp4,39 triliun, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya perseroan bisa membukukan laba bersih Rp3,56 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Kuartal I-2023 yang dikutip Senin 1 Mei 2023 kinerja negatif pada income statement SRTG tersebut terutama dipengaruhi oleh kerugian investasi pada saham maupun efek ekuitas lainnya yang mencapai Rp5,11 triliun, padahal di periode yang sama 2022 tercatat untung Rp3,9 triliun.

Menurunnya kinerja SRTG di Kuartal I-2023 juga terpengaruh oleh penurunan penghasilan dividen, bunga dan investasi hingga mencapai 90,03 persen (year-on-year) menjadi Rp14,49 miliar. Bahkan, selama tiga bulan pertama tahun ini perseroan juga menderita rugi neto atas instrumen keuangan derivatif lain sebesar Rp318 juta, padahal di periode yang sama 2022 masih untung Rp10,66 miliar.

Meskipun demikian, pada Kuartal I-2023, SRTG bisa merasakan keuntungan neto selisih kurs senilai Rp31,28 miliar, dibanding Kuartal I-2022 yang mengalami rugi selisih kurs mencapai Rp12,52 miliar.

Di tengah anjloknya kinerja investasi, sepanjang kuartal pertama tahun ini, jumlah beban usaha SRTG terpantau melambung hingga 26,46 persen (y-o-y) menjadi Rp66,04 miliar.

Sehingga, rugi sebelum pajak yang dicatatkan SRTG di Kuartal I-2023 mencapai Rp5,16 triliun atau berbanding terbalik dengan Kuartal I-2022 yang membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp3,93 triliun.
Dengan adanya manfaat pajak (neto) di Kuartal I-2023 yang sebesar Rp768,43 miliar, maka rugi periode berjalan yang dicatatkan SRTG menjadi Rp4,39 triliun. Sedangkan, besaran rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp4,39 triliun.

Hingga 31 Maret 2023, jumlah liabilitas SRTG tercatat senilai Rp2,32 triliun atau mengalami penurunan dibanding per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp3,95 triliun. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Kuartal I-2023 sebesar Rp55,42 triliun atau turun 7,36 persen dibanding per akhir Desember 2022 yang mencapai Rp59,82 triliun.

Check Also

Korban Peretasan Saham Semakin Bertambah, Dan Mulai Buka Suara

MarketNews.id-Pelaku pasar modal mulai khawatir dengan keamanan aset ditempatkan pada instrumen investasi karena belakangan marak …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *