MarketNews.id Sepanjang kuartal pertama tahun ini, PT Waskita Beton Prestasi Tbk (WSBP) berhasil menghasilkan kontrak baru sebesar Rp 420 miliar atau alami peningkatan hingga 41 persen dibanding tahun lalu. Peningkatan kontrak baru justru sebagai besar datang dari swasta sebesar 75 persen sedang sisanya datang dari internal BUMN.
Nilai Kontrak Baru (NKB) PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) pada triwulan I 2023 mencapai Rp420 miliar atau naik 41 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary WSBP realisasi NKB ini dinilai impresif lantaran melebihi target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp371 miliar atau 113 persen dari target. Perolehan NKB ini mayoritas diperoleh dari pasar eksternal sebesar 75 persen dan internal 25 persen.
“Ini merupakan catat gemilang bagi WSBP karena kontrak baru kami naik 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp298 miliar,” ujar Fandy dalam keterangannya, Sabtu 6 Mei 2023.
Adapun beberapa proyek besar yang didapat yaitu proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Jembatan Pulau Balang IKN, Proyek LNG Terminal dan Regasifikasi di Sumbawa, Proyek Pengaman Pantai Jakarta Tahap 6, dan Proyek Pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang.
“Kalau dilihat berdasarkan pelanggan, mayoritas kontrak kami dengan sektor swasta sebesar 71 persen dan BUMN /BUMD sebesar 29 persen,” tambahnya.
Manajemen juga akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan peningkatan pangsa pasar di luar Waskita Group dan melakukan penjajakan pasar luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara, namun dengan tetap mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat.
Manajemen optimis pada tahun 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi. “Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 100-150 persen di tahun ini,” jelas Fandy.
Sebagai informasi, hingga triwulan I 2023 ini WSBP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp367 miliar atau meningkat 26 persen dibandingkan tahun lalu yaitu Rp290 miliar. Pendapatan usaha ditopang oleh capaian dari sektor precast sebesar 30 persen, readymix 52 persen dan jasa konstruksi 18 persen. Lalu laba bersih sebesar Rp16 miliar atau meningkat 106 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.