MarketNews.id Sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari sisi nilai maupun volume transaksi alami penurunan signifikan. Rata-rata Nilai transaksi Harian alami penurunan hingga 5,71 persen. Sementara posisi Indeks saham alami peningkatan 0,64 persen jadi 6.805 dari sebelumnya 6.762, dengan peningkatan nilai kapitalisasi pasar sebesar 1,04 persen jadi Rp9. 488,18 triliun.
Selama sepekan terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 27-31 Maret 2023, rata-rata volume transaksi harian tercatat turun 11,46 persen menjadi 15,28 miliar saham dari 17,26 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip di Jakarta, Minggu 2 April 2023 pelemahan kinerja market juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang mengalami penurunan 0,39 persen menjadi 1.220.053 kali dari 1.224.863 kali transaksi pada sepekan sebelumnya.
Dengan adanya penurunan volume dan frekuensi transaksi tersebut, maka rata-rata nilai transaksi harian di BEI selama sepekan terakhir hanya tercatat Rp9,75 triliun atau merosot 5,71 persen dibanding sepekan sebelumnya, yakni Rp10,34 triliun per hari.
Namun, posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini 31 Maret 2023 berada di level 6.805 atau mengalami penguatan 0,64 persen dibanding penutupan transaksi akhir pekan sebelumnya, 6.762.
Sehingga, nilai kapitalisasi pasar di Bursa pada penutupan perdagangan akhir pekan ini tercatat Rp9.488,18 triliun atau menguat 1,04 persen dibanding posisi akhir pekan sebelumnya senilai Rp9.390,84 triliun.
Selama sepekan terakhir, BEI menerima pencatatan satu saham dan dua obligasi, yaitu pencatatan perdana saham PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) sebagai perusahaan tercatat ke-28 di 2023.
Pada hari pertama transaksi 30 Maret 2023 harga saham perusahaan dengan brand GrahaTrans ini ditutup menguat 34,67 persen atau mengalami auto-rejection atas (ARA) ke posisi 202.
Sementara itu, dua obligasi yang dicatatkan di BEI selama sepekan terakhir adalah Obligasi Berkelanjutan V Tahap II-2023 senilai Rp1,28 triliun yang diterbitkan PT Indomobil Finance Indonesia dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2023 senilai Rp750 miliar yang diterbitkan PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM).
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di 2023 sebanyak 22 emisi dari 21 emiten senilai Rp27,46 triliun. Maka, total total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 519 emisi, dengan nilai outstanding sebesar Rp451,35 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 128 emiten.
Sementara jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 188 seri, dengan nilai nominal Rp5.468,83 triliun dan USD486,11 juta. Sedangkan, jumlah Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,27 triliun.