MarketNews.id Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang pekan ini berjalan alot. Hampir semua indikator perdagangan alami penurunan kecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami peningkatan sebesar 1,26 persen jadi 6.762 dan nilai kapitalisasi pasar naik 1,17 persen jadi Rp9. 390,84 triliun.
Selama sepekan terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 20-24 Maret 2023, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) tercatat anjlok hingga 17,87 persen menjadi Rp10,34 triliun dari Rp12,59 triliun per hari pada pekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip Minggu 26 Maret 2023, penurunan kinerja Bursa selama sepekan terakhir juga tercermin dari rata-rata volume transaksi harian yang melorot 25,47 persen menjadi Rp17,26 miliar saham dibanding sepekan sebelumnya yang mencapai 23,16 miliar saham per hari.
Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian di BEI selama sepekan terakhir mengalami penurunan 4,64 persen menjadi 1.224.863 kali dari 1.284.405 kali per hari dalam sepekan sebelumnya.
Namun demikian, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dalam sepekan terakhir menguat 1,26 persen ke posisi 6.762 dibanding saat penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya yang berada di level 6.678.
Selain itu, nilai kapitalisasi pasar BEI pada penutupan perdagangan akhir pekan ini meningkat 1,17 persen menjadi Rp9.390,84 triliun dari Rp9.281,29 triliun pada penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
Sementara itu, pada perdagangan Jumat 24 Maret 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp207,1 miliar. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 24 Maret 2023, investor asing sudah mencatatkan nilai beli bersih Rp3,65 triliun.
Dalam sepekan terakhir, BEI menerima satu pencatatan obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan III Tahap II-2023 senilai Rp2,91 triliun yang diterbitkan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Dengan pencatatan obligasi Protelindo tersebut, maka saat ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang 2023 sebanyak 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp25,43 triliun.
Sehingga, total emisi obligasi dan sukuk mencapai 520 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp450,38 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 127 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 188 seri, dengan nilai nominal Rp5.468,00 triliun dan USD452,11 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,27 triliun.