Home / Corporate Action / Ashmore : Rekomendasikan Tetap Investasi Pada Instrumen Obligasi USD Karena Imbal Hasil Menarik .

Ashmore : Rekomendasikan Tetap Investasi Pada Instrumen Obligasi USD Karena Imbal Hasil Menarik .

MarketNews,id Apa yang terjadi dalam seminggu terakhir ini?
Ashmore mencatat, IHSG pada minggu ini ditutup melemah dibandingkan minggu sebelumnya, terutama didorong oleh sektor Transport & Logistics dan Consumer Non-Cyclicals yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar -3,41% dan -2,72% terhadap indeks.

Salah satu indikator ekonomi utama yang dirilis pekan ini, adalah angka inflasi Indonesia. “Meskipun IHK utama mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya, namun IHK inti justru turun menjadi 3,09% dari sebelumnya sebesar 3,27% dan di bawah konsensus sebesar 3,24%,” tulis Ashmore.

Bagaimana kondisi ekonomi di tengah tantangan ini?
Secara global kita telah melihat beberapa indikator ekonomi makro yang menunjukkan ekonomi keseluruhan yang tangguh di pasar ekuitas dan pendapatan tetap. Bahkan ketika pasar menghadapi ekspektasi yang terus meningkat mengenai puncak suku bunga.

Faktor yang berkontribusi terhadap ketahanan ini antara lain; pembukaan kembali China, musim dingin yang lebih hangat di kawasan Eropa, serta data pasar kerja AS yang kuat. Tingkat inflasi secara global relatif tetap lebih tinggi dari target suku bunga yang ditetapkan oleh sejumlah bank sentral utama.

Ashmore mencermati, pasar obligasi Indonesia telah mengalami reli sejak November 2022 bahkan ketika ekspektasi suku bunga tidak seagresif sekarang. Kepemilikan obligasi asing mencapai sekitar 14,8% atau Rp804 triliun per 28 Feb 2023, meningkat 5,5% atau Rp42,1 triliun YTD.

Ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi membuat tingkat imbal hasil tetap tinggi terutama untuk sekuritas yang sensitif terhadap suku bunga, seperti US Treasuries jangka pendek dan obligasi pemerintah Indonesia berdenominasi USD.
Tahun ini, imbal hasil UST2Y naik menjadi 4,87% (+45bps YTD) dan imbal hasil INDO2Y naik menjadi 5,20% (+41bps YTD), dimana keduanya telah mencapai puncaknya sejak awal tahun pada minggu ini.

Kami merekomendasikan untuk tetap berinvestasi pada instrumen obligasi USD seperti ADUFI dan ADUN karena menawarkan imbal hasil yang menarik dan mempertahankan skenario suku bunga puncak tahun ini.

Check Also

Masmindo Tunjuk Macmahon Sebagai Kontraktor Jasa Penambangan Emas Senilai USD463 Juta

MarketNews id- Masmindo Dwi Area, anak usaha Indika Energy (INDY) menunjuk   Macmahon Holding Limited (ASX: …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *