MarketNews.id Sejak awal pekan lalu, emiten kelas kakap sudah mulai mempublikasikan kinerja 2022 dengan hasil yang menggembirakan dilihat dari respon investor. Kenaikan harga saham big caps jadi salah satu pendongkrak indeks pekan ini. Selain itu sinyal dari FED untuk mulai menahan laju tingkat bunga dan mulai menurunya laju inflasi termasuk di Indonesia jadi faktor pendorong Bursa saham mulai bangkit kembali.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 30 Januari-3 Februari 2023, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) sebesar Rp10,74 triliun atau melambung 10,61 persen dibanding sepekan sebelumnya, yakni Rp9,71 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip Minggu 5 Pebruari 2023, kinerja positif bursa saham juga tercermin dari rata-rata frekuensi transaksi harian yang mengalami peningkatan 2,79 persen menjadi 1.159.261 kali dari sepekan sebelumnya yang sebanyak 1.127.816 kali transaksi per hari.
Meskipun begitu, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terakhir tercatat menyusut 7,41 persen menjadi 18,62 miliar saham dari 20,11 miliar saham per hari pada sepekan sebelumnya.
Posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada di level 6.911 atau menguat 0,18 persen dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya, yang berada di posisi 6.898.
Sehingga, nilai kapitalisasi pasar di BEI hingga akhir pekan ini tercatat Rp9.510,52 triliun atau meningkat tipis 0,07 persen dibanding posisi akhir pekan sebelumnya, senilai Rp9.504,34 triliun.
Pada perdagangan Jumat 3 Pebruari 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp1,25 triliun. Sehingga untuk sepanjang 2023 yang berakhir hingga 3 Februari 2023, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp2,03 triliun.
Selama sepekan terakhir, BEI menerima pencatatan tiga obligasi dan sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan V Tahap III-2023 yang diterbitkan oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) sebesar Rp1,1 triliun.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan III-Tahap IV-2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap IV-2023 yang diterbitkan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dengan nilai emisi masing-masing sebesar Rp1,07 triliun dan Rp675,51 miliar. Berikutnya, BEI menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2023 yang diterbitkan PT Voksel Electric Tbk (VOKS) senilai Rp100 miliar.
Dengan pencatatan tiga obligasi dan satu sukuk tersebut, maka saat ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di 2023 sebanyak enam emisi dari lima emiten senilai Rp4 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 512 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp448,87 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 124 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.376,04 triliun dan USD452,11 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sebelas emisi senilai Rp5,36 triliun.
Pada Rabu 1 Pebruari 2023, BEI menerima pencatatan perdana saham PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) sebagai emiten ke-11 di 2023, dengan nilai emisi sebesar Rp44,25 miliar.