Home / Otoritas / Bank Indonesia / Indef : Pertumbuhan Ekonomi RI Di 2023 Diperkirakan Lebih Rendah Dibanding 2022

Indef : Pertumbuhan Ekonomi RI Di 2023 Diperkirakan Lebih Rendah Dibanding 2022

MarketNews.id Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus Pertalite jadi penahan laju ekonomi di 2023 akibat melemahnya daya beli masyarakat dan meningkatkannya harga lantaran tekanan inflasi. Guna meningkatkan daya beli dan menekan inflasi, pemerintah perlu memberikan berbagai stimulus agar daya beli masyarakat terangkat dan perekonomian bertumbuh.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 ini diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh 5,31 persen. Di kuartal I 2023 saja diperkirakan hanya akan sampai pada level 4,7% – 4,9% year on year (yoy).

Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengatakan, proyeksi melemahnya pertumbuhan ekonomi tahun ini terjadi sebagai imbas dari naiknya harga BBM yang terjadi tahun lalu. Efek dari semakin mahalnya harga BBM menyebar sehingga berpengaruh pada inflasi dan daya beli masyarakat.

Menurutnya, kenaikan harga BBM di bulan September 2022 yang mencapai 30% mulai menyebar dampaknya pada triwulan IV tahun 2022. Selain inflasi yang memberikan tekanan daya beli, pengeluaran transportasi dan komunikasi tumbuh 8,05 persen (yoy) atau melambat dibandingkan triwulan III Tahun 2022 yang sebesar 12,87 persen (yoy).

“Situasi yang sama dengan restoran dan hotel yang juga melambat dari 9,12 persen (yoy) menjadi 6,41 persen (yoy) pada periode yang sama,” ujar Eko dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 7 Pebruari 2023.

Ditambahkan, semakin tingginya harga-harga di pasaran membuat laju daya beli masyarakat tertekan seiring dengan naiknya inflasi. Oleh sebab itu demi menekan efek inflasi dan kenaikan harga BBM, pemerintah perlu mendorong daya beli masyarakat dengan berbagai macam stimulus. Jika ini gagal dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Tanpa upaya memperbaiki daya beli, sulit rasanya ekonomi Indonesia dapat mempertahankan pencapaian 2022 ini,” pungkas dia.

Check Also

Masmindo Tunjuk Macmahon Sebagai Kontraktor Jasa Penambangan Emas Senilai USD463 Juta

MarketNews id- Masmindo Dwi Area, anak usaha Indika Energy (INDY) menunjuk   Macmahon Holding Limited (ASX: …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *