MarketNews.id Setelah tertunda hampir enam bulan, PT Hilcon Tbk (HILL) akhirnya melepas sahamnya sebanyak 442,3 juta lembar. Perusahaan konsultasi manajemen dan jasa pertambangan maupun konstruksi ini memilih PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adakah penundaan IPO berkaitan daya beli yang dianggap kurang disaat pertengahan tahun lalu.
Perusahaan di bidang konsultasi manajemen dan jasa pertambangan maupun konstruksi, PT Hillcon Tbk ( HILL ) kembali melanjutkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO), setelah sempat tertunda selama setengah tahun.
Berdasarkan Prospektus Ringkas terkait rencana IPO HILL yang dipublikasi di Jakarta, Kamis 12 Januari 2023 perseroan akan menawarkan saham ke publik sebanyak-banyaknya 442,3 juta lembar bernilai nominal Rp100 per saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Pada aksi korporasi ini, manajemen HILL hanya menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Padahal di rencana IPO sebelumnya, perseroan juga menyertakan PT BRI Danareksa Sekuritas.
Manajemen HILL maupun Mirae Asset dan Sucor berharap rencana IPO ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Februari 2023. Pada rencana sebelumnya, pernyataan efektif dari OJK ditargetkan bisa diterima pada 12 Juli 2022.
Dengan harga penawaran awal (book building) yang ditetapkan pada kisaran Rp1.250 sampai Rp2.000 per saham, maka perseroan diharapkan bisa meraup dana masyarakat sekitar Rp552,87 miliar hingga Rp884,6 miliar. Adapun periode book building dilakukan selama kurun 12-26 Januari 2023.
Rencananya, dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan sebagai modal kerja sebesar 55 persen, sedangkan sisanya akan dimanfaatkan untuk belanja modal.
HILL dan para penjamin pelaksana emisi Efek berharap masa penawaran umum bisa dilakukan pada 9-13 Februari 2023, penjatahan saham pada 13 Februari 2023, pendistribusian saham secara elektronik pada 14 Februari 2023 dan pencatatan saham di BEI diharapkan dapat dilakukan pada 15 Februari 2023.
Mundurhya atau tidak sertanya PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi utama kali ini patut dicari tahu. Padahal, enam bulan lalu perusahaan Sekuritas milik negara ini masih ikut serta. Adakah mundurnya BRI Danareksa Sekuritas berkaitan dengan penjatahan dan harga penawaran yang relatif tinggi harganya.