Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Makanan Bayi Masuk Bursa Lepas 510 Juta Saham Dengan Harga Rp 100-120 Per Saham

Makanan Bayi Masuk Bursa Lepas 510 Juta Saham Dengan Harga Rp 100-120 Per Saham

MarketNews.id Antrian calon emiten yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin panjang. Jenis usahanyapun semakin beragam dan jumlah dana yang akan diraih pun bervariasi. PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) produsen makanan bayi ini akan memulai proses penawaran sahamnya kepada publik dengan harga sekitar Rp 100-120 per saham.

Perusahaan yang bergerak di industri makanan bayi, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk ( NAYZ ), berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk dapat menghimpun dana publik maksimal Rp61,2 miliar.

Berdasarkan Prospektus Awal atas rencana IPO NAYZ yang dipublikasikan Senin 2 Januari 2023, perusahaan pemilik brand Nayz itu akan menawarkan saham sebanyak 510 juta lembar bernilai nominal Rp10 per saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Adapun harga penawaran awal (book building) saham NAYZ dibanderol pada kisaran Rp100-120 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini perseroan berharap bisa meraup dana masyarakat sekitar Rp51 miliar sampai Rp61,2 miliar.

Periode book building dilakukan selama kurun 2-11 Januari 2023 dan NAYZ berharap rencana IPO ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 Januari 2023. Sehingga, pelaksanaan penawaran umum bisa dilakukan pada 26-31 Januari 2023.

Selain melakukan IPO, perseroan juga menerbitkan 510 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru NAYZ atau sebanyak 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO.


Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru NAYZ yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.
Setiap pemegang 1 saham berhak memperoleh 1 waran dan setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham NAYZ , dengan harga pelaksanaan Rp125 per lembar. Sehingga, dana yang bisa dihimpun melalui penerbitan waran ini sebesar Rp63,75 miliar.

Manajemen NAYZ maupun PT Surya Fajar Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi Efek berharap penjatahan bisa dilakukan pada 31 Januari 2023, pendistribusian saham dan waran secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 1 Februari 2023 dan pencatatan di BEI pada 2 Februari 2023.

Rencananya, dana hasil IPO tersebut–setelah dikurangi biaya-biaya emisi–akan digunakan untuk membayar utang pembelian tanah di Gunung Sindur, Jawa Barat, senilai Rp4,2 miliar. Sebesar Rp30 miliar untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin dan peralatan pabrik, sedangkan sisanya untuk modal kerja.

Sementara itu, dana yang diperoleh dari penerbitan Waran Seri I akan dimanfaatkan untuk biaya operasional, pembelian bahan baku, biaya distribusi, marketing dan promosi.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *