MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id Industri Obat dan produk kesehatan, mutlak memerlukan riset dan penelitian terintegrasi agar Industri atau perusahaan mampu menghasilkan produk obat baru maupun produk kesehatan lainnya.
PT Kalbe Farma sebagai produsen sekaligus penyalur obat terus memproduksi obat dan produk kesehatan lainnya. Guna mengoptimalkan produk obat yang akan dihasilkan, emiten ini melakukan investasi pada perusahaan asal Korea dalam bentuk investasi langsung maupun lewat pembelian convertible bond pada Progen Co Ltd sebesar USD10 juta.
Manajemen PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), mengabarkan bahwa pihaknya telah menggelontorkan dana USD10 juta untuk investasi di perusahaan asal Korea Selatan, Progen Co Ltd.
Corporate Secretary KLBF Lukito Kurniawan menginformasikan, Progen Co Ltd merupakan perusahaan yang melakukan penelitian dan pengembangan produk biologi.
“Perusahaan (KLBF) akan melakukan investasi pada Progen dengan total sekitar 10 juta dolar AS,” kata Lukito seperti dikutip dari dokumen disclosure perseroan kepada BEI yang dirilis, Rabu 4 Januari 2023.
Menurut Lukito, dana USD10 juta akan dipakai untuk membeli 8,7 persen saham Progen sebesar USD3 juta. Selanjutnya sebesar USD7 juta untuk pembelian convertible bond (CB) yang diterbitkan oleh Progen. CB tersebut bertenor 5 tahun dengan yield to maturity 5 persen.
“Investasi ini bertujuan meningkatkan kompetensi perusahaan dalam bidang penelitian dan pengembangan produk biologi,” kata Lukito seraya menambahkan bahwa investasi tersebut tidak berdampak material.
Sebelumnya manajemen Kalbe Farma menginformasikan, perseroan telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham (share purchase agreement/SPA) dengan PT Usaha Minidin Raya pada 20 Oktober 2022. Melalui transaksi tersebut, KLBF akan memperoleh 20 persen kepemilikan atas PT Aventis Pharma.
Menurut Lukito, penyelesaian transaksi tersebut masih bergantung pada pemenuhan beberapa persyaratan di perjanjian pembelian saham. “Transaksi diharapkan memberi dampak positif terhadap kinerja perusahaan, khususnya pada divisi obat resep,” pungkas Lukito
