MarketNews.id Konsekuensi sebagai perusahaan publik adalah terbuka atas apa yang sudah direncanakan di dalam prospektus. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) setelah satu tahun menjadi perusahaan publik, mulai mempublikasikan penggunaan dana hasil IPO kepada para pemegang saham atau investor. Dari total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 18,46 triliun, telah dialokasikan sesuai dengan rencana dalam prospektus perusahaan.
Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil initial public offering (IPO) per 31 Desember 2022.
“Kami sampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk per 31 Desember 2022,” ungkap Direktur Investasi dan Sekretaris Perusahaan MTEL Hendra Purnama dalam keterbukaan informasi, Senin 16 Januari 2023.
Menurutnya, tanggal efektif penawaran umum perdana saham perseroan pada 22 November 2021. Jumlah hasil penawaran umum Rp 18,79 triliun, di mana dikeluarkan biaya penawaran umum Rp 331,52 miliar. Hasil bersih yang diperoleh perseroan Rp 18,46 triliun.
Rencana penggunaan dana terdiri atas belanja modal organik Rp 7,31 triliun, belanja modal anorganik Rp 9,3 triliun, dan modal kerja Rp 1,84 triliun.
Adapun realisasi penggunaan dana hingga 31 Desember 2022, yakni belanja modal organik Rp 2,95 triliun, belanja modal anorganik Rp 9,3 triliun, dan modal kerja Rp 1,84 triliun. Total realisasi dana dari IPO Rp 14,1 triliun.
“Sisa dana hasil penawaran umum Rp 4,35 triliun,” jelas Hendra Purnama.
Sementara itu, pada perdagangan 16 Januari, saham MTEL ditutup Rp 690 atau turun 0,72 persen. Sebanyak 18,29 juta saham diperdagangkan, frekuensi 1.250 kali, dan nilai transaksi Rp 12,61 miliar.
Emiten menara telekomunikasi ini menggelar IPO di mana masa penawaran umumnya pada 16-18 November 2021. Perseroan melepas 22.920.512.000 saham ke publik atau 27,63 persen dengan harga Rp 800 per saham.