MarketNews.id Ekspor Batubara Indonesia diperkirakan akan mencapai puncaknya di tahun 2023 ini. Menurut laporan Reuters, di Littleton, Colorado, Kamis 26 Januari 2023, jumlah ekspor batubara asal Indonesia akan menjadi yang terbesar dan yang pertama melampaui setengah miliar ton ekspor batubara dalam satu tahun.
Indonesia, jadi eksportir batubara termal terbesar dunia, sempat mengejutkan pasar global setahun yang lalu setelah melarang sementara ekspor batubara untuk melindungi produsen listrik domestik, membuat harga batubara melambung dan memulai tahun yang secara historis bergejolak bagi batubara dan bahan bakar listrik lainnya.
Namun sejak saat itu, Indonesia membuat sinyal yang berbeda di dunia batubara global dengan menetapkan rekor baru untuk pengiriman yang jika dipertahankan akan menjadi negara pertama yang melampaui setengah miliar ton ekspor batu bara dalam satu tahun, demikian laporan Reuters, di Littleton, Colorado, Kamis 26 Januari 2023.
Menurut Kolumnis Transisi Energi Global Reuters, Gavin Maguire, dengan pasar listrik global yang masih terganggu oleh dampak dari invasi Rusia ke Ukraina – yang memutus pasokan gas alam ke Eropa – permintaan untuk semua bahan bakar pembangkit listrik berada di jalur yang tepat untuk mencapai rekor tertinggi pada 2023.
Artinya, kata dia, meski ada upaya untuk mengalihkan sistem energi global dari bahan bakar fosil, penjualan batubara Indonesia dapat mencapai tonggak sejarah baru tahun ini, dengan akibat yang sepadan bagi emisi karbon dioksida dan gas lain yang sudah mencapai rekor konsentrasi di atmosfer bumi.
Larangan ekspor batu bara yang mengejutkan dari Jakarta pada 1 Januari terjadi pada puncak musim dingin lalu, dan memaksa importir besar berebut pasokan pengganti dari eksportir lain seperti Kolombia, Afrika Selatan, dan Australia.
Pada saat itu, langkah tersebut diperkirakan memukul potensi ekspor Indonesia secara permanen karena pelanggan utama mengambil langkah untuk mengurangi ketergantungan pada satu pemasok dengan mendiversifikasi aliran pembelian batu bara mereka.
“Tetapi invasi Rusia ke Ukraina mengubah semuanya,” papar Maguire.
Sebagai pemasok gas alam terbesar Eropa dan eksportir batubara termal global terbesar ketiga pada 2021, operasi khusus Rusia di Ukraina membalikkan pasar bahan bakar listrik di seluruh Eropa, dan memicu kenaikan harga batu bara ke level tertinggi sepanjang masa pada akhir Februari. Pada gilirannya, harga yang tinggi tersebut dengan cepat memikat aliran batu bara Indonesia kembali ke pasar global.
Untuk 2022 secara keseluruhan, total ekspor batubara termal Indonesia mencapai 448,5 juta ton, jumlah rekor yang 56 juta ton (14,4%) lebih besar dari total tahun sebelumnya, menurut data pelacakan kapal dari Kpler.
Rekor itu terjadi meski pengiriman turun hampir 60% pada Januari dari bulan sebelumnya, dan tetap terhambat pada Februari, karena larangan sebagian pengiriman oleh pemerintah meredam pasokan batu bara dari Indonesia dan menebarkan kebingungan yang meluas di pasar batabara internasional.
Sejauh tahun ini, ekspor Indonesia tidak terhalang oleh manuver pemerintah yang tidak terduga, dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai 37,4 juta ton pada Januari, dibandingkan hanya di bawah 13 juta ton pada 2022, menurut Kpler.
Perkiraan Januari 2023 itu berada di bawah rata-rata laju ekspor bulanan Indonesia untuk paruh kedua 2022, yaitu 41,9 juta ton, dan akan setara dengan total tahunan sebesar 503,5 juta ton jika dipertahankan selama 12 bulan.
Namun, ada beberapa faktor yang berperan pada 2023 yang dapat meningkatkan permintaan batubara Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.
Terpenting adalah pemulihan ekonomi China setelah 2022 yang suram, ketika tindakan ketat nol-Covid Beijing menahan aktivitas industri – dan permintaan batubara – di konsumen batubara terbesar dunia itu.
Pada akhir 2022, China mengumumkan serangkaian langkah stimulus dan pelonggaran yang dirancang untuk memulihkan aktivitas ekonominya, dan jajak pendapat Reuters baru-baru ini melihat ekonomi China tumbuh sebesar 4,9% pada 2023.
Meningkatnya aktivitas industri akhir tahun lalu mengangkat impor batu bara pada November dan Desember ke level tertinggi sejak akhir 2021, dan pembelian bahan bakar lebih lanjut tampaknya akan dilakukan oleh pembeli utama batubara Indonesia ketika ekonomi China mengumpulkan momentum lebih lanjut.
Menurut Maguire, rencana penerapan sanksi terhadap produk energi Rusia oleh Uni Eropa tahun ini merupakan faktor lain yang kemungkinan akan mendukung permintaan batubara global.
Eropa akan melarang impor produk minyak Rusia mulai 5 Februari dalam sebuah langkah yang dirancang untuk memberikan tekanan keuangan lebih lanjut pada Moskow sebagai tanggapan atas invasi Ukraina. Pada gilirannya, langkah tersebut diperkirakan semakin memperketat pasokan semua bahan bakar industri, dan memacu tambahan permintaan impor alternatif seperti batubara.
“Stok batu bara domestik India yang terbatas merupakan faktor bullish lain yang mendukung potensi ekspor batubara Indonesia,” ungkap Maguire.
Konsumen batu bara terbesar kedua di dunia itu bergantung pada impor untuk hampir seperempat pasokan batubaranya, 65% di antaranya berasal dari Indonesia pada 2022.
Jika digabungkan, faktor-faktor ini berpotensi mengarahkan arus batu bara Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi pada 2023, dengan total 500 juta ton dapat dengan mudah dicapai untuk tahun ini secara keseluruhan.