MarketNews.id Semakin canggihnya teknologi informasi semakin rawan akan penyusupan dan pembocoran atau bahkan fitnah. Masalah keterbukaan informasi yang jadi modal perusahaan publik, dapat jadi alat untuk memojokan salah satu pihak.
Terjadinya gejolak harga atas saham PT Citra Nushapala Persada Tbk (CMNP) salah satu contoh adanya informasi yang tidak jelas sumber nya yang berdampak pada gejolak harga saham CMNP di bursa. Manajemen CMNP pun telah memberikan klarifikasi tidak ada aksi korporasi yang akan dilakukan manajemen selain akan melakukan Right issue yang akan dimintakan persetujuan dalam RUPS mendatang.
Manajemen PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) memastikan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat terutama dalam tempo 3 bulan mendatang yang berakibat pada pergerakan luar biasa saham perseroan di Bursa.
Penegasan ini disampaikan Direktur Independen CMNP, Hasyim sebagai jawaban dan klarifikasi atas permintaan Otoritas Bursa karena adanya volatilitas transaksi.
Menurutnya, hingga saat ini perseroan belum memiliki rencana apapun yang berakibat terhadap nilai efek di Bursa.
“Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas pemegang saham tertentu, perseroan akan melakukan keterbukaan informasi publik dan otoritas berwenang apabila terdapat aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur oleh OJK,” jelas Hasyim dalam keterbukaan informasi publik BEI, Rabu 4 Januari 2023.
Seperti diketahui dalam seminggu terakhir harga saham CMNP mengalami fluktuasi dengan level terendah di posisi 1.850 dan level tertinggi saham perseroan di level 2.200. Kapitalisasi pasar mencapai Rp10,38 triliun.
Sampai saat ini dipastikan tidak ada informasi/ kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup yang belum diungkapkan kepada publik. Perseroan juga tidak mengetahui adanya informasi/ fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan intestasi pemodal.
“Perseroan berencana akan melakukan RUPSLB untuk meminta persetujuan dari pemegang saham atas rencana penambahan modal melalui right issue,” pungkas dia.